Papah mertua mengirimkan seorang sopir untuk menjemput kami ke bandara. Tepat pukul satu siang, pesawat dari bandara Ngurah Rai akan mendarat ke bandara Kualanamu Medan. Sudah beberapa hari kami pergi berbulan madu di Bali. Dengan tiket yang papah mertua berikan sebagai kado pernikahan. Dari kejauhan, aku melihat Mang Basri menunggu di pintu keluar penumpang. Dia memakai baju hitam, dan membawa papan nama. "Den Regan, disini!" Mang Basri berteriak melambaikan tangan. Aku dan Regan langsung menoleh ke arahnya. Lelaki setengah baya tersebut tersenyum, menyambut kami. "Mang Basri? Apa kabar?" Sapa Regan. "Baik, Den. Mamang diutus tuan buat menjemput aden berdua," ucapnya dengan logat jawa. "Bagaimana kabar keluarga di rumah setelah kepergian kami, Mang? Apa baik-baik saja?" Tanyaku me