Hati Yang Dipatahkan

1632 Kata
• Hati yang dipatahkan Xin Xeqing merespon kata ‘Cinta’ yang keluar dari mukut Huang Pu Yun Shao dengan wajah bingung, beberapa detik setelahnya Xin Xeqing malah tertawa. “Cinta?! Hahaha... Dimana Kaisar menemukan benda semacam itu disini?” “Disini!” kata Huang Pu Yun Shao dengan tegas. “Disini?” dengan wajah yang kembali menjadi Bingung Xin Xeqing mengatakannya. “Disini...” jawab sang Kaisar Bintang dengan senyumnya yang menawan dan dengan nada yang lembut. Tak lama setelah perjumpaan mereka di dalam Gua Gunung Puncak Raja Naga, Huang Pu Yun Shao dan Xin Xeqing menjadi sering bertemu, terkadang mereka bertemu di Istana Kekaisaran Api secara sembunyi-sembunyi, terkadang juga di Istana Langit rumah bagi Huang Pu Yun Shao. Hubungan yang mereka awali dengan membicarakan sebuah teknik kutivasi dan harta pusaka menjadi berubah semakin intim seiring waktu. Di dekat Istana Langit terdapat sebuah bukit yang di sebut dengan bukit peri, rerumputannya hijau cerah membentang menutupi bukit, pohon-pohonnya tidak terlalu tinggi, dengan daunnya berwarna putih ke merahan, adapun buahnya yang menjuntai setinggi raihan tangan. Huang Pu Yun Shao dan Xin Xeqing selalu menghabiskan waktu mereka untuk duduk dan berbincang disana. “Adik Xin, Kultivasimu sudah mencapai ranah yang tinggi, setelah ini akan memakan banyak waktu untuk kau kembali melakukan sebuah penerobosan. Bisa saja itu sepuluh tahun, seratus tahun, atau mungkin seribu tahun lagi. Jika kau bingung untuk apa sebaiknya waktu sebanyak itu kau gunakan... Maukah kau menggunakannya untuk menjadi permasuriku? Menjadi Ratu di Istana Langitku?” “Kakak Yun Shao... Apa maksudnya menjadikanku Ratu di Istana Langitmu?” jawab Xin Xeqing dengan malu-malu. “Ingat saat pertama kali kita bertemu di dalam Gua? Saat aku menemukanmu, saat itu pula aku menemukan Cintaku. Setelah hari itu aku selalu memikirkanmu, terkadang aku terbang melintang menuju ke Kekaisaran Api hanya untuk melihatmu. Ah... Masih wajah yang sama seperti apa yang selalu mendatangi mimpiku sepanjang malam, pikirku. Setelah beberapa kali merenungkannya dan akupun menyadari, hal yang benar-benar kurang dariku adalah dirimu... Xin Xeqing!” ujar Huang Pu Yun Shao. “Sebenarnya... Akupun selalu memikirkan dirimu setelah pertemuan waktu itu, diriku sangat kesal, kenapa orang suci sepertiku harus menunjukkan penampilanku yang memalukan di hadapan seorang pria. Aku membenci pria itu, walau dia seorang Kaisar Bintang sekalipun aku tetap membencinya.” “Kau membenciku karena aku melihat seluruh tubuhmu waktu itu? Seharusnya aku tidak menunjukan diriku di waktu yang seperti itu,” dengan wajah yang menyesal Huang Pu Yun Shao mengatakannya. “Tapi... Berkat kebencian dan kekesalanku waktu itu ntah kenapa wajahmu selalu muncul disaat aku cemberut, saat aku melihat wajahku yang merona di depan kaca sambil memikirkanmu, jantungku berdebar lebih cepat dari biasanya. Aku tak tau apa yang terjadi tapi... Hatiku berkata untuk bertemu denganmu secepatnya, maka aku akan temukan jawabannya.” “Barulah di pertemuan kedua kita aku menyadari... Kalau aku juga mencintaimu,” sambung Xin Xeqing. “Itu artinya?” “Tapi... Aku tidak punya keberanian untuk mengatakannya, saat itu... Kau datang menghadiri pertemuan Lima benua di Kekaisaran Air, para peri baik dari Istana Air, bahkan empat Istana lainnya begitu kagum saat melihatmu muncul semuanya terpesona bahkan aku berani bertaruh tak sedikit yang jatuh hati padamu saat pandang pertama.” “Tak terkecuali diriku, em... Kurasa cinta pandangan kedua lebih pas untuk menyebutnya.” “Lalu kenapa selama ini kau memilih diam dan tidak mengutarakan perasaanmu?” “Diantara ribuan peri yang jatuh hati padamu, ada yang lebih cantik, lebih menawan bahkan lebih kuat dariku. Mengatakan bahwa diriku adalah yang paling pantas untukmu... Bukankah aku terlalu menyombongkan diriku?” “Dan sekarang kenapa kau memilih untuk mengakui perasaanmu padaku?” “Karena kau menyatakan perasaanmu terlebih dahulu, maka keberanianku ikut terkumpul, aku jadi bisa dengan mudah menyatakannya, dan sekarang aku merasa lega.” “Kalau begitu... Bisakah kau menjawabnya?” Huang Pu Yun Shao memegang kedua lengan Xin Xeqing dan menatap matanya dalam dalam. Xin Xeqing yang menerima perlakuan itu secara tiba-tiba membuat wajahnya sendiri merona dan jantungnya berdebar kencang. “Xin Xeqing... Aku sangat mencintaimu. Apakah kau mencintaiku?” tanya Huang Pu Yun Shao. Mata Xin Xeqing tidak berani dengan tegas menatap mata Huang Pu Yun Shao, hanya sekilas melirik lalu membuang muka, dengan mulut yang sedikit terbuka dan kembali menutup dan terbuka lagi, nampaknya dia ragu untuk mengatakan sesuatu. “Jika kau mencintaiku maka... Aku tidak akan peduli tentang peri yang lain, mau dia secantik dan semenawan apapun, dan apabila dia adalah perempuan terkuat sekalipun... Xin Xeqing... Dengan tegas aku akan mengatakannya kalau hanya dirimu yang aku inginkan!” Melihat tekad yang begitu kuat dari ucapan dan tatapan Huang Pu Yun Shao membuat Xin Xeqing yakin untuk menatap matanya. Dengan wajah yang sangat serius Xin Xeqing mengatakannya... “Aku juga mencintaimu! Aku... Aku sangat mencintaimu!” jawab Xin Xeqing. Huang Pu Yun Shao tersenyum, namun matanya sedikit mengeluarkan airmata. “Kalau begitu... Maukah kau menikah denganku dan menjadi Ratu di Istana Langitku?” “Ya! Biarpun tidak menjadi Ratu di Istanamu, asalkan aku menjadi istrimu maka aku bersedia.” “Xin Xeqing....” Kepala mereka saling berdekatan dan kalian pasti tau apa yang akan terjadi setelah itu. Namun di bukit peri saat itu bukan hanya ada mereka berdua, dengan menggunakan kemampuan anti deteksi yang dia pelajari dari Huang Pu Yun Shao, Yang Yoonah berhasil bersembunyi di bukit itu tanpa di ketahui. Melihat Huang Pu Yun Shao menemukan cintanya membuat Yang Yoonah harus mengepal tangan di atas dadanya. Perasaannya begitu sakit dan seakan dunia akan berakhir saat itu juga... Cemburu, mungkin itu adalah kata yang tepat untuk mendeskripsikannya. Yang Yoonah... Dalam hidupnya Huang Pu Yun Shao adalah pria pertama dan yang terakhir baginya, tidak ada satupun pria yang dapat membuka mata Yoonah, tanpa melihat satupun pria di dunia itu, satu-satunya cinta sejatinya adalah Huang Pu Yun Shao, Ayah Yang Yoonah. Bagaimana Huang Pu mempunyai anak bahkan dia saja belum mempunyai Istri? Benar! Yang Yoonah adalah anak angkat sang Kaisar Bintang. Yang Yoonah ditemukan ketika dia masih bayi, diatas sebuah sampan kecil yang mengapung di tengah-tengah Danau Es Abadi. Danau Es Abadi merupakan salah satu tempat ajaib di Bintang Kultivasi, walaupun dinamakan Danau Es Abadi, tak ada satupun es di danau itu, air mengalir seperti biasa, beriak seperti biasa, namun saat airnya tersentuh, maka orang yang menyentuhnya dalam sekejap akan menjadi bongkahan es. Anehnya sungai-sungai yang mengalir menuju danau itu semuanya berair hangat. Diatas sampan yang sudah menjadi es itu dengan ajaibnya seorang bayi dapat menahan es yang sangat dingin, hanya dengan sehelai kain menutup tubuhnya bayi itu hanya menangis selayaknya bayi biasa. Huang Pu Yun Shao memungut bayi itu, merasakan bakat dirinya dalam kultivasi membuat Huang Pu Yun Shao mengakui Yang Yoonah sebagai putrinya. Dilatih oleh sang Kaisar Bintang sendiri membuat Yang Yoonah melampaui setiap ekspektasi yang bisa orang-orang berikan pada Yang Yoonah, di usianya yang masih sangat belia dia mampu menembus ranah orang-orang yang sudah berusia dua ratus tahun, itupun orang terjenius di dalam benua. Huang Pu Yun Shao sendiri merasa kalau bakat putri kecilnya itu lebih besar daripada bakatnya sendiri, karena itu Huang Pu Yun Shao sangat menyayangi Yang Yoonah. Rasa Sayang yang begitu besar membuat Yang Yoonah melihatnya dengan cara lain, dan begitulah benih cinta itu tumbuh dalam hatinya. Baginya memang hanya Huang Pu Yun Shao satu-satunya pria. Huang Pu Yun Shao sudah menyiapkan sebuah pesta sambutan untuk seluruh Kaisar di lima benua, pesta itu juga bertujuan untuk mengumumkan tanggal pernikahan antar Huang Pu Yun Shao dan juga Xin Xeqing. Hari itu benar-benar menjadi hari yang sangat kelabu untuk Yang Yoonah. “Ayahanda... Kenapa anda tiba-tiba memutuskan untuk menikah?” tanya Yang Yoonah dengan wajah yang sendu. “Karena ayah sudah tua, dan ayah juga belum menikah... Bukankah cukup memalukan tidak mempunyai istri di usia ayah yang sudah tiga ribu lima ratus tahun ini?” “Tapi ini terlalu mendadak, setelah sekian lama kenapa baru sekarang?” Yang Yoonah menangis dan Huang Pu Yun Shao mendekati dan memeluknya. “Kenapa kau menangis Bunga Lotus Kecilku?” “Aku tidak ingin ayahanda pergi.” “Apa yang kau bicarakan? Aku hanya menikah... Aku tak akan pergi kemanapun, setelah menikah aku dan Xin Xeqing akan tinggal disini.” “Kau memang tidak akan kemanapun, tapi hatimu akan bersama orang lain. Bagaimana aku bisa menanggungnya?” dalam hati Xin Xeqing. Huang Pu Yun Sao memegang ke dua pipi anaknya itu, lalu menghapus air mata pada keduanya. “Kau tidak perlu bersedih, Nak. Sampai kau menemukan seorang pria yang mampu membuatmu jatuh cinta, maka selama itu ayah akan menjagamu. Bahkan jika disaat kau menemukannya, kau masih bisa tinggal bersama ayah sesukamu.” “Tapi hari dimana seorang pria itu tiba tidak akan pernah datang, sebaliknya... Hari dimana pria itu akan pergi, hanya akan menunggu hitungan hari.” dalam hati Yang Yoonah. Setelah menenangkan Yang Yoonah, Huang Pu Yun Shao keluar dari kamarnya, di Aula Istana ribuan orang dari berbagai benua telah hadir dan siap menyambut sang Kaisar Bintang. Huang Pu Yun Shao berjalan menuju singgasananya yang terbuat dari batu giok berukirkan naga dan juga harimau yang menjadi simbol keagungan bagi sang Kaisar Bintang. “Sodara-sodaraku, para Kaisar di seluruh Benua, dan juga para ratu. Para Master yang mewakili paviliun mereka, serta para kultivator hebat dari berbagai penjuru dunia. Saya... Sang Kaisar Bintang Huang Pu Yun Shao, mengucapkan selamat datang kepada kalian semua.” “Hidup Kaisar Bintang! Hidup Kaisar Bintang! Hidup Kaisar Bintang!” sorakan itu terdengar menggema kemana-mana, dengan semangat kalimat itu dikumandangkan bersamaan dengan tangan mereka yang menjunjung ke atas meninggikan sang Kaisar Bintang. “Hadirin sekalian yang berbahagia, saya... Ingin menambahkan sebuah kabar yang akan menambah kebahagian kalian, saya... Memutuskan untuk menikah, dan saya... Akan memilih seorang putri dari Kekaisaran Api, Putri Xin Xeqing sebagai calon istri saya!” Setelah pengumuman di umumkan, sekali lagi sorak sorai diperdengarkan dengan hati yang gembira. Dan diantara suara kebahagiaan itu, ada suara hati yang di patahkan.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN