Hannah kira perasaan cintanya pada Nevan akan segera memudar dengan berjalannya waktu. Tetapi hingga di minggu kedua perpisahan mereka justru hatinya semakin terluka. Sudah ribuan kali pula dirinya menyugesti bahwa semua akan baik-baik saja. Hannah yang selalu kuat dan tegar kali ini berbeda. Ia sakit. Ia rapuh. Hannah justru mengalami gangguan tidur atau insomnia parah. Setiap malam ia selalu terjaga. Netranya enggan untuk terpejam karena kenangan indah bersama Nevan selalu menyeretnya ke dalam masa lalu. Di jam tiga dini hari barulah Hannah bisa memejamkan mata, hanya 1-2 jam saja. Rasanya Hannah ingin menyerah tetapi ia juga membutuhkan pekerjaan, ia tidak mungkin meninggalkan pekerjaan yang telah susah payah ia dapatkan hanya karena masalah pribadi. Belum lagi tekanan dari para kar