Hidup Di Pengungsian

1538 Kata

Malam itu di tenda pengungsian, Nezwa berbaring di sebelah Bu Sri. Matanya masih sulit terpejam. Banyak nyamuk yang menggigit membuat kulitnya gatal setengah mati dan angin malam yang dingin membuat tubuhnya menggigil. Ia tidak punya selimut dan pakaian tebal yang menutupi tubuhnya dari dinginnya udara malam. Ia mengamati sekeliling, semua orang tampak sudah tertidur nyenyak, Bu Sri sekalipun, sama sekali tidak terusik dengan aneka gangguan malam yang membuat kantuk melayang. Lelah berbaring, Nezwa bangkit dan berjalan keluar tenda. Suasana gelap dan sangat sunyi. Genset sudah dimatikan dan penerangan otomatis padam. Fauzi belum kembali sejak mengantarkan temannya tadi. Nezwa berjalan di antara jejeran tenda-tenda yang membisu. Tak ada suara, semua orang tidur nyenyak, bahkan tak ada s

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN