"Wik tumben diem? Sakit gigi lo?" Suara Mira membuatku mengalihkan tatapan ke arahnya. Aku hanya menggelengkan kepala dan sibuk lagi dengan resep yang ada di layar monitor. "Gak sakit gigi kok diem aja. Biasanya juga ngoceh aja soal sinetron.." Kali ini ucapan Mira hanya membuatku mengangkat bahu. Aku lagi malas ngomong. Gara-gara membaca tulisan si kulkas kemarin. Enak aja mau main cium-cium anak orang. Emang dia siapa? Setelah membaca itu aku langsung diam. Dan Kulkas dengan tenang makan mie sampai akhirnya membawaku pulang ke rumah. Entahlah. Di rumah ayah bunda sudah heboh sendiri. Kak Cella terutama. Dia langsung memelukku erat dan mengatakan senang sekali karena si kulkas akan menjadi suamiku. Hal itu langsung membuat nafsu ngomongku turun drastis. Aku tidak banyak bicara lagi.