22 MENIKAH

1111 Kata

Kulkas marah lagi. Nah. Apa salahku coba? Kan aku cuma bilang dia gak demam kan? Eh tahu-tahu dia langsung mengantarkan aku pulang. Bahkan sampai di depan rumah juga yang biasanya langsung ikut turun ini cuma bilang sampai ketemu besok. Dan udah dia pulang. Ih bete. Sikapnya yang aneh itu membuat aku tidak bisa tidur malam ini. Sms dari Bang Aldo juga terus masuk. Trang tring trang tring sejak tadi. Tapi aku beneran gak ngelihat ponsel. Bergelung di atas kasur dan mencoba mencerna ucapan Dokter Sam. "Dia ngajakin aku nikah tapi gak romantis. Di drama-drama korea tuh manis banget kalau ngelamar ceweknya. Lha ini sambil niupin tangan. Tahu-tahu ngelamar." Aku menggumam sendiri. Biarin. Kamar sepi ini juga. Gak ada yang bakalan jawab deh. Saat berguling -guling di atas kasur tiba-tiba kac

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN