Diceritakan sebelumnya, Lisa telah berhasil mengalahkan Queensy, Beni telah berhasil mengalahkan Boris, Kriss telah berhasil mengalahkan Rodriguez, dan Romi telah berhasil mengalahkan Arcane. Setelah itu, mereka berempat melanjutkan pencarian terhadap satu sama lain di dalam Kastil besar milik Jiro.
Walaupun yang menjadi tujuan utama mereka datang kesana adalah untuk menangkap Jiro dan Adnan, tetapi jika mereka belum mendapatkan kabar dari satu sama lain dalam waktu yang cukup lama, maka hal itu akan membuat mereka khawatir, apalagi alat komunikasi mereka sudah hilang atau rusak saat menjalani pertarungan, sehingga saat ini mereka mengalami keterbatasan dalam hal menghubungi satu sama lain.
Persenjataan yang saat ini mereka miliki adalah, Lisa memiliki 2 pistol, Beni memiliki 1 pistol, Romi memiliki graple gun dan sarung tangan peningkat kekuatan, sedangkan Kriss tidak memiliki.senjata sama sekali. Mereka berempat sedang berjalan menjelajahi ruangan demi ruangan yang ada di kastil, sambil tetap berhati-hati terhadap keadaan di sekitar mereka, karena mereka tahu, Jiro pasti sedang memperhatikan lewat kamera tersembunyi yang tersebar di setiap penjuru kastilnya.
Sementara itu, Romi sedang berjalan keluar dari dapur, setelah dia berhasil mengalahkan Arcane, lalu dari kejauhan, dia bisa mendengar adanya suara langkah kaki seseorang yang sedang mendekat ke arahnya. Maka dia bersiap untuk segala kemungkinan, dengan perasaan gugup dia mencoba berjalan ke arah suara langkah kaki tersebut.
Lalu alangkah terkejutnya Romi, ketika dia bertemu dengan orang yang sedang mendekatinya, yang ternyata adalah Lisa, sedangkan Lisa sontak membidik Romi dengan pistolnya karena dia juga merasa kaget, ketika wajah mereka saling bertemu. Namun setelah mereka berdua sudah menyadari sosok satu sama lain, maka mereka berdua langsung merasa lega. Kemudian Lisa menurunkan senjatanya sambil berbicara kepada Romi.
“Fyuuhh... Romi, kau baik-baik saja?”
“I- iya, aku baik-baik saja.”
Kemudian Lisa merasa ada yang janggal, karena dia melihat tangan Romi yang berdarah seperti telah terkena oleh sayatan pisau, maka dari itu Lisa segera memegang tangan Romi, dengan perasaan cemas sambil berkata.
“Apa yang terjadi padamu? Kenapa kau bisa terluka begini?”
“I- ini tidak apa-apa, aku baru saja berkelahi dengan seorang pembunuh gila.”
“Oh, kalau begitu sama denganku.”
“Kak Lisa juga?”
“Ya, aku bertarung dengan seorang pembunuh yang menggunakan busur panah... Terima kasih, karena berkat kacamata buatanmu ini, aku jadi bisa mengalahkannya.” Ucap Lisa sambil tersenyum.
Kemudian Lisa menyobek kain dari lengan bajunya, untuk selanjutnya dia lingkarkan di tangan Romi, dan membalut luka di tangan Romi supaya pendarahannya berhenti. Namun ketika mendapatkan perawatan tersebut, Romi hanya bisa tertegun dengan wajah yang memerah sambil memperhatikan wajah Lisa, lalu saat Lisa menatap balik, Romi langsung saja berpaling dan melihat ke arah lain sambil bersiul.
Setelah Lisa selesai membalut luka di tangan Romi, mereka berdua melanjutkan perjalanan untuk mencari Kriss dan Beni, yang keberadaannya masih belum diketahui oleh mereka berdua. Sementara itu, di ruangan komputer tempat Jiro berada, Jiro sepertinya akan mulai mengerahkan para anak buahnya yang lain, yakni Master Jewel beserta para muridnya.
“Master Jewel... Sekarang giliranmu.” Ucap Jiro lewat alat komunikasi.
Master Jewel adalah seorang wanita berambut pendek, dengan postur tubuh yang tinggi. Dia adalah seorang ahli beladiri silat yang memiliki banyak murid. Saat ini, dia beserta 100 orang muridnya sedang berada di Kastil milik Jiro, karena mereka sudah disewa untuk menghadapi Kriss dan kawan-kawannya disana. Master Jewel beserta para muridnya memiliki ciri khas, yakni Master Jewel mengenakan pakaian silat berwarna hijau, sedangkan para muridnya mengenakan pakaian silat berwarna hitam.
Setelah Jiro memberikan instruksi, maka saat itu juga, Master Jewel langsung memerintahkan sebagian muridnya untuk pergi menyusuri seluruh Kastil, dan jika mereka bertemu dengan Kriss, Beni, Lisa, ataupun Romi, maka tanpa pikir panjang mereka harus menyerang keempat orang itu dan kalau perlu sampai menghabisinya. Itulah perintah yang diberikan oleh Master Jewel kepada para muridnya, yang sudah bergegas pergi berlarian dan berpencar ke seluruh wilayah Kastil.
Romi dan Lisa yang sedang berjalan berduaan, tiba-tiba dikagetkan oleh kedatangan orang-orang yang berlarian, jumlah mereka sekitar 6 orang pria dengan pakaian hitamnya yang menegaskan bahwa mereka adalah para ahli beladiri. Saat itu juga, Romi dan Lisa menyadari bahwa mereka sedang dalam bahaya. Romi dan Lisa tak menyangka bahwa mereka berdua akan menjadi target awal dari para murid Master Jewel tersebut.
Ketika jarak orang-orang itu sudah semakin dekat dengan Romi dan Lisa, maka tanpa pikir panjang Lisa segera mengeluarkan 2 buah pistolnya, yang akan dia gunakan untuk menggertak para musuh. Namun karena pergerakan para musuh begitu cepat, maka saat Lisa baru mulai membidik, pistol di tangannya langsung saja ditendang oleh para murid Master Jewel, hingga kedua pistol tersebut terlempar dari tangan Lisa.
Kemudian para murid Master Jewel mulai melakukan aksi p*********n yang sangat menyusahkan bagi Romi dan Lisa, mereka berdua bertarung melawan 6 orang yang sangat ahli dalam bidang beladiri, sehingga berkali-kali Romi dan Lisa harus menerima pukulan serta tendangan yang cukup menyakitkan di tubuh mereka. Bahkan Lisa yang juga mempunyai keahlian beladiri, dibuat kesulitan dalam menghadapi keenam orang itu, karena selain menangkis dan menghindari serangan dari lawan, Lisa juga sibuk melindungi Romi supaya dia tidak dihajar habis oleh para musuhnya disana.
Walaupun Romi memiliki sarung tangan peningkat kekuatan yang terpasang di kedua tangannya, namun Romi nampak sangat kesulitan untuk bisa melayangkan pukulan kepada para lawannya itu, karena pergerakan mereka sangat cepat dan lincah, selain itu mereka juga mampu memutar balikan posisi tangan Romi sehingga setiap pukulan yang diluncurkan oleh Romi selalu saja meleset, karena pukulan-pukulannya selalu bisa dialihkan ke arah lain.
Oleh sebab itu, Lisa yang merasa sudah sangat kewalahan menghadapi mereka, mulai meminta kepada Romi untuk menyerahkan sarung tangannya, karena jika Lisa yang memakai sarung tangan itu, maka peluang bagi mereka berdua untuk bisa mengalahkan 6 orang musuh, menjadi sangat tinggi.
Lalu tanpa pikir panjang, Romi segera melepaskan sarung tangannya dan memberikannya kepada Lisa, walaupun Lisa mengalami sedikit kesulitan ketika harus menerima serta memakai sarung tangan itu, namun akhirnya Lisa bisa memasangkan benda itu pada kedua tangannya, sehingga status Lisa saat ini menjadi seorang pemakai sarung tangan peningkat kekuatan, yang dapat memukul lawan hingga terbang jauh.
Dengan cepat, Lisa mampu melayangkan pukulan demi pukulan terhadap para murid Master Jewel, sehingga setiap lawannya yang telah terkena oleh pukulan, langsung saja terhempas menjauh dari Lisa, karena pukulan dari tangan Lisa yang begitu kuat. Bahkan hanya dengan satu pukulan saja, dua orang musuh bisa dihempaskan secara bersamaan, sehingga dengan mudah Lisa bisa mengalahkan keenam orang musuh yang merepotkan itu satu-persatu, kini mereka semua sudah dibuat terkapar hingga tak sadarkan diri oleh Lisa.
Melihat hal itu, Romi sangat senang sekali, dia terus menerus memuji kehebatan Lisa. Namun rasa senangnya itu tidak berlangsung lama, karena tiba-tiba saja terdengar lagi suara langkah kaki yang lebih banyak, sedang menuju ke tempat mereka berada. Sepertinya suara langkah kaki itu berasal dari puluhan murid Master Jewel yang sedang berdatangan setelah mendengar keributan dari pertarungan antara Lisa dan keenam orang tadi.
Maka, sebelum puluhan orang itu datang, Lisa segera mengajak Romi untuk naik dan masuk ke dalam ventilasi udara yang ada disana, sehingga keberadaan mereka tidak dapat ditemukan oleh para musuh.
Kemudian, ketika para murid Master Jewel sudah berdatangan disana, mereka merasa kaget saat melihat keenam orang temannya yang sudah dalam keadaan tak sadarkan diri, sedangkan Keberadaan Lisa dan Romi sudah tidak ada disana. Hal itu dikarenakan, saat ini Lisa dan Romi sedang berada di dalam saluran ventilasi udara, untuk bersembunyi dari para murid Master Jewel. Kemudian Lisa dan Romi mulai bergerak untuk menuju ke tempat lain, mereka terus merangkak menyusuri saluran udara tersebut sampai mereka bisa menemukan tempat yang cukup aman, atau sampai mereka bisa menemukan Kriss dan Beni.
Sementara itu, di tempat lain, Kriss yang sedang berjalan sendirian dengan bahu yang terluka dan tanpa membawa senjata sama sekali, mulai mendengar suatu keributan yang berlokasi tidak jauh darinya. Maka tanpa pikir panjang, Kriss segera pergi menuju ke arah suara keributan tersebut, karena dia khawatir jika teman-temannya sedang tertimpa masalah.
Lalu alangkah kagetnya Kriss, ketika dia menyaksikan Beni yang sedang bertarung melawan 7 orang pria berpakaian hitam ala atlet silat. Beni sedang dalam keadaan terdesak, dan dikeroyok oleh ketujuh orang tersebut, bahkan senjata yang dimiliki oleh Beni juga telah terlempar entah kemana. Maka tanpa basa-basi, Kriss langsung saja berlari, lalu melayangkan tendangan kepada salah satu pria hingga tersungkur dan kepalanya membentur tembok, setelah itu dia pingsan. Lalu ketika mereka sudah menyadari keberadaan Kriss disana, maka mereka segera membagi kelompok menjadi dua, 3 orang melawan Beni, dan 3 orang melawan Kriss.
Maka pertarungan diantara mereka semua sudah tidak dapat terelakan lagi. 2 orang pria yang sedang dalam keadaan terluka fisik melawan 6 orang pria ahli beladiri, mereka semua bertarung secara sengit disana. Walaupun Kriss dan Beni terus menerus terkena oleh pukulan dan tendangan, namun mereka berdua tetap bisa memberikan perlawanan yang berarti terhadap musuh, karena mereka berdua juga merupakan petarung tangguh, yang sudah berpengalaman menghadapi orang-orang jahat selama bertahun-tahun.
Beni mampu menahan tendangan dari musuh lalu mematahkan kakinya, setelah itu dia juga mampu mencengkram kerah baju musuh untuk selanjutnya dia lemparkan tubuh musuh tersebut hingga menabrak musuh lainnya. Sedangkan Kriss mampu memanfaatkan segala benda yang ada di sekitarnya, untuk memberikan serangan telak terhadap musuh, benda-benda yang dia gunakan adalah pecahan kaca, batu bata, dan balok kayu dari puing lemari. Dengan menggunakan benda-benda itu, Kriss bisa mengganggu fokus dan pergerakan musuh, serta menyakiti musuh hingga mereka tumbang satu persatu.
Lalu akhirnya Kriss dan Beni berhasil mengalahkan semua murid Master Jewel yang ada disana.
Setelah itu, Kriss dan Beni mengadu kepalan tangan, sebagai tanda pertemanan, juga sebagai tanda bahwa mereka senang karena bisa saling bertemu kembali, lalu Kriss bertanya kepada Beni.
“Apa yang sudah terjadi padamu?”
“Aku melawan seorang pria bertubuh besar yang sangat merepotkan ... Lalu bagaimana denganmu?”
“Aku... Saling tembak menembak dengan seorang pria Mexico.”
“Waahh ... Oh, itu sebabnya ada luka tembak di bahumu. Lukamu itu harus segera diobati.” Ucap Beni.
“Aah, nanti saja. Sekarang ayo kita cari Romi dan Lisa.” Ajak Kriss kepada Beni.
“Baiklah, ayo.”
Kemudian mereka berdua berjalan bersama menyusuri kastil besar tersebut untuk mencari keberadaan dari Romi dan Lisa, yang saat ini sedang menjelajahi saluran ventilasi udara, supaya keberadaan mereka tidak diketahui oleh para murid Master Jewel yang masih sedang berkeliaran di Kastil. Dan ada kemungkinan besar kalau Kriss dan Beni akan bertemu lagi dengan para murid Master Jewel di tengah-tengah perjalanan mereka, tetapi mereka sudah siap untuk mengalahkan siapapun yang harus mereka hadapi di dalam Kastil besar tersebut.
Beralih kepada Romi dan Lisa, yang masih sedang merayap di dalam saluran ventilasi udara. Selain berharap bisa segera menemukan Kriss dan Beni di tengah-tengah perjalanan mereka itu, Lisa dan Romi juga berharap semoga saja mereka bisa menemukan keberadaan Jiro dan Adnan, sehingga dengan begitu, mereka bisa segera mengakhiri semua kekacauan ini, dan berhasil menyelesaikan misi mereka. Namun keberadaan Jiro pastinya sangat sulit untuk bisa ditemukan, karena dia memiliki ruangan privasi yang paling aman bila dibandingkan dengan ruangan lainnya.
Tapi Lisa dan Romi tak mau berputus asa, mereka terus mencari ke tempat-tempat yang belum pernah mereka datangi sebelumnya. Hingga akhirnya mereka sampai di saluran ventilasi udara dari sebuah kamar yang cukup besar, dengan kasur yang mewah dan desain kamarnya yang tampak seperti kamar Raja. Lisa dan Romi saat ini sedang berada di atas ruangan tersebut, disana ada seorang laki-laki yang sedang berbicara menggunakan handphone, Lisa dan Romi mengintip isi ruangan tersebut dari lubang ventilasi, dan alangkah terkejutnya mereka ketika menyadari bahwa laki-laki itu adalah Adnan.
Saat ini Adnan sedang menghubungi seseorang dari kamar pribadinya, dan sepertinya percakapan yang sedang dilakukan oleh Adnan merupakan percakapan yang sangat serius, hal itu sangat terlihat jelas dari raut wajah Adnan yang seakan tidak mau diganggu.
Lisa dan Romi memanfaatkan situasi tersebut untuk mendengarkan isi percakapan Adnan dengan orang misterius yang ada di handphone. Isi percakapan yang mereka dengar adalah.
“Sebentar lagi rencana kita akan segera terwujud, kau tenang saja Pak Komisaris.” Rupanya orang yang sedang berbicara dengan Adnan lewat Handphone adalah Pak Komisaris kepolisian.
“Bagus, jadi kapan kau akan kembali?” Tanya sang Komisaris.
“Setelah Kriss dan kawan-kawannya berhasil disingkirkan disini, maka aku akan menghabisi Jiro lalu membawa semua uang miliknya yang berjumlah sangat besar itu ... Lalu Dengan uang tersebut, aku akan mencalonkan diri sebagai walikota, lalu berlanjut hingga menjadi seorang Presiden.” Ucap Adnan memberitahukan rencananya.
“Hmm, sudah kuduga kau punya tujuan sebesar itu.”
“Ya, dan aku membutuhkan bantuanmu untuk membersihkan namaku, setelah itu kita berdua akan mengelola negara ini bersama-sama.” Adnan berbicara dengan penuh tekad.
“Baiklah, itu bisa diatur, asalkan harga yang kau berikan sesuai.” Ucap sang Komisaris.
“.... Sebaiknya kau jangan bicara tentang harga denganku, ingatlah bahwa aku masih memiliki file-file penting tentang keterlibatan kalian dengan Leonard dan kasus-kasus janggal lainnya.” Adnan mulai mengancam.
“Hmm, kau memang sudah memikirkan semuanya secara matang ya? ... Baiklah kalau begitu, tentu saja aku akan mengikuti rencanamu.”
“Ya, Lakukan saja segala hal yang kuperintahkan, maka kita berdua akan baik-baik saja, dan kau tidak akan mendapat masalah. Soal uang tenang saja, aku pasti akan memberikan uang yang sesuai untuk tugasmu.” Suruh Adnan.
“Ba- baiklah, sekarang kita sudah sepakat ... Cepat habisi Kriss beserta kawan-kawannya disana, juga jangan lupa Habisi Jiro, setelah itu kita bisa mulai menjalankan rencana selanjutnya untuk menguasai negeri ini.” Ucap Sang Komisaris.
“Tenang saja, semua urusanku disini akan segera beres. Karena saat ini Kriss dan kawan-kawannya sedang ditangani oleh Jiro, dan mereka semua pasti sudah mati sekarang, hehhe ... Aku akan mulai menghabisi Jiro.” Ucap Adnan dengan penuh percaya diri. Setelah itu Adnan mengakhiri panggilannya.
Percakapan yang barusan telah dilakukan oleh Adnan, membuat Lisa dan Romi menjadi sangat terkejut sekaligus bergidik, karena rupanya Adnan memiliki rencana tersendiri, yaitu dia ingin menghabisi Kriss dan kawan-kawan supaya tidak ada lagi orang-orang yang akan menyusahkannya atau mengacaukan rencananya, setelah itu dia akan membunuh Jiro supaya dia bisa mengambil seluruh uang yang tersimpan di dalam Kastil, selanjutnya dia akan menggunakan uang yang berjumlah sangat banyak itu untuk mencalonkan diri menjadi walikota, lalu Gubernur, hingga dia menjadi Presiden. Maka setelah itu dia akan benar-benar menguasai negeri ini bersama dengan semua koleganya yang korup.
Itu semua bukanlah hal yang baik untuk didengar, karena jika itu semua terjadi maka negeri ini akan berada dalam kekacauan. Oleh karena itu, walau bagaimanapun juga Lisa dan Romi harus bisa menghentikan rencana Adnan sampai disini. Sekarang, yang harus dilakukan oleh Romi dan Lisa adalah memberitahu Kriss dan Beni tentang hal ini, namun selain itu, mereka juga harus tetap mengikuti kemanapun Adnan akan pergi, karena hanya Adnan yang bisa menuntun mereka menuju ke tempat Jiro sedang berada, dengan begitu maka Lisa dan Romi bisa merebut aplikasi God Apps sekaligus file-file penting mengenai bukti kasus para polisi korup.
Akankah Lisa dan Romi berhasil melakukan hal itu? Di sisi lain, Beni dan Kriss masih disibukan oleh p*********n yang dilakukan para murid Master Jewel, akankah mereka bisa selamat dan tetap hidup sampai akhir? Lalu apa yang akan terjadi kepada Jiro? Yang merupakan target pembunuhan selanjutnya yang akan dilakukan oleh Adnan. Terus ikuti kisahnya hanya di God Apps (Castle of Doom).
Berlanjut ke Part 9