God Apps (Castle of Doom) Part 1

2746 Kata
 Kisah Kriss beserta kawan-kawannya masih belum berakhir, karena aplikasi God apps masih berada di tangan orang jahat yang akan menyalahgunakannya untuk kepentingan pribadi, hal itu pastinya bisa sangat berbahaya juga akan menimbulkan kerugian bagi orang banyak. Para penjahat itu tidak boleh dibiarkan begitu saja, melakukan apapun yang mereka inginkan sesuka hati mereka. Kedua penjahat yang dimaksud itu adalah Jiro dan Adnan, Jiro adalah seorang Hacker yang keahliannya setara dengan Romi, pada cerita sebelumnya, Jiro menemukan suatu situs yang dapat membantu orang lain menemukan hal apapun yang diinginkan, situs tersebut tak lain dan tak bukan adalah hasil ciptaan Romi, lalu Jiro yang tertarik dan ingin memiliki akses penuh terhadap situs tersebut, memutuskan untuk menggaet CEO dari perusahaan AionTex yang bernama Leonard, untuk bekerja sama menculik Romi sehingga mereka nantinya bisa memprogram ulang situs tersebut, dan merubah namanya menjadi “God Apps”, awalnya Leonard diyakinkan oleh Jiro bahwa dia bisa memiliki kendali penuh atas situs tersebut, namun ternyata Jiro sudah memiliki rencana tersembunyi untuk mengelabui Leonard. Karena yang selanjutnya terjadi adalah, Jiro berhasil membawa lalu memanfaatkan ‘God Apps’ bagi dirinya sendiri.  Sedangkan Leonard harus menelan pil pahit, karena dirinya telah masuk ke dalam jebakan Jiro tersebut, sehingga Leonard kini jadi tertangkap lalu dijebloskan ke penjara oleh Kriss dan kawan-kawannya.  Leonard yang sejak dulu memang sudah punya koneksi dengan beberapa orang penting, termasuk para polisi kotor dalam setiap kasus kejahatan yang dilakukannya, kini juga harus merelakan dirinya dikhianati oleh Adnan (Salah satu polisi kotor) yang ikut kabur bersama Jiro sambil membawa God Apps, sehingga kini Adnan menjadi bodyguard khusus bagi Jiro, bersama dengan beberapa anak buah mereka, mereka bersembunyi di suatu pulau tak berpenghuni, dengan akses penuh terhadap aplikasi God apps, juga setumpuk uang yang mudah dicari dan didapatkan.  Sebenarnya tak hanya God apps saja yang telah dicuri oleh Jiro dan Adnan, namun mereka juga mengambil beberapa berkas penting milik Leonard, yakni berkas yang berisikan tentang barang bukti atau petunjuk-petunjuk mengenai keterlibatan beberapa oknum polisi terhadap beberapa kasus janggal yang melibatkan Leonard, juga mengenai setiap kasus yang kebenarannya ditutup-tutupi oleh para oknum polisi tersebut termasuk Adnan.  Adnan tidak mau jika berkas-berkas penting itu sampai terkuak ke publik, karena dia masih ingin melindungi nama baik rekan-rekannya yang lain, yang sekarang masih bertugas di kepolisian. Selain itu, dikarenakan berkas-berkas tersebut sangat penting dan berharga bagi Adnan, maka dia tidak bisa menghapus atau membuangnya begitu saja. Sebab banyak juga informasi berharga yang terkandung di dalam berkas-berkas tersebut. Jadi itu artinya, masalah para oknum polisi kotor, sampai sekarang masih belum beres.  Saat ini, walaupun kehidupan Kriss, Lisa, Beni, dan Romi sudah kembali normal, namun pikiran mereka semua masih belum merasa tenang, seperti masih ada yang mengganjal di dalam hati mereka, jika Adnan dan Jiro masih belum bisa dijebloskan ke dalam penjara seperti halnya yang sudah terjadi kepada Leonard. Leonard bisa dijebloskan ke dalam penjara akibat dari pengakuannya sendiri, namun mengenai kelanjutan dari aksi pembunuhan dan penculikan yang melibatkannya, sampai saat ini Leonard masih tetap bungkam seribu bahasa, dan sangat sulit untuk diajak bekerja sama, bahkan proses interogasi yang dilakukan terhadapnya pun selalu berjalan secara alot, sehingga para polisi tidak pernah bisa menemukan kejelasan terhadap kasus ini.  Bahkan Kriss, yang kini sudah bisa kembali bertugas di kepolisian, juga masih mengalami kesulitan untuk bisa mengorek lebih banyak informasi dari Leonard. Sebab berbagai halangan selalu saja menghampiri Kriss, dari mulai proses interogasi yang diambil alih, kesulitannya untuk bisa bertemu dengan Leonard di penjara, tugas-tugas menumpuk yang diberikan oleh Sang komisaris kepadanya sehingga Kriss jadi tidak bisa fokus menangani kasus Leonard, dan juga kesulitan-kesulitan lain yang selalu didapatkan olehnya setelah bisa bertugas kembali. Seakan-akan dia tidak bisa bergerak bebas di dalam institusi tempatnya bekerja itu, berbeda halnya ketika dia masih dianggap mati dan bisa menjalankan aksi secara bebas bersama dengan Lisa, Beni, dan Romi. Hal itu membuat Kriss harus berpikir keras untuk bisa benar-benar menyelesaikan kasus ini sampai ke cabang-cabangnya.  Selain itu, Leonard mempunyai pengacara hebat yang pandai berbicara dan selalu bisa memutar balikan fakta, sehingga dengan beberapa alibi yang sudah disiapkannya, maka Leonard jadi bisa mempunyai kesempatan untuk terbebas dari kasus ini. Walaupun Leonard tidak mempunyai dukungan dari Tuan Hendry Danu, selaku pemilik resmi perusahaan AionTex yang sudah dikhianatinya, namun sepertinya Leonard memiliki dukungan dari pihak-pihak lain yang tidak ingin bila kedok atau bukti keterlibatan mereka sampai terbongkar. Oleh karena itu, saat ini bisa dibilang bahwa Leonard kebal terhadap hukum. .Satu-satunya cara bagi Kriss supaya bisa benar-benar menjebloskan Leonard ke penjara bersama dengan para polisi kotor yang terlibat dengan kejahatannya, adalah dengan cara menangkap Jiro dan Adnan, lalu mendapatkan bukti-bukti penting yang bisa membongkar kedok setiap oknum polisi kotor. Juga tentunya sekaligus bisa merebut aplikasi God Apps kembali, sehingga semua masalah ini bisa benar-benar selesai.  Saat di persidangan perdananya, pengacara yang menangani Leonard menyebut bahwa, ketika kejadian berlangsung, kliennya sedang berada di bawah tekanan karena diancam oleh Adnan dan Jiro, sehingga dia jadi harus mengakui perbuatan yang dia ‘katakan' dalam bukti alat perekam, sehingga alat perekam itu tidak bisa menjadi bukti kuat untuk kasusnya. Sedangkan Kini keberadaan dari Adnan dan Jiro sebagai tersangka atau saksi kunci masih misterius, serta belum diketahui, sehingga pihak Leonard meminta penangguhan penahanan sampai Adnan dan Jiro bisa tertangkap nanti.  Namun bagi Kriss disitulah masalahnya, karena beberapa pihak tertentu pastinya tidak akan membiarkan Adnan dan Jiro sampai tertangkap, pasti akan selalu ada halangan bagi Kriss untuk bisa mencari ataupun menangkap kedua orang itu.  Kemudian, dari hasil persidangan tersebut, keputusan sudah diambil. Yakni, Leonard akan mendapatkan 10 bulan masa tahanan sampai Adnan dan Jiro bisa benar-benar ditangkap lalu membantu mengungkapkan kebenaran tentang kasus tersebut, dan jika dalam jangka waktu 3 bulan, Jiro dan Adnan masih belum ditemukan, maka kasus ini akan ditutup, Kemudian Leonard bisa kembali bebas. Selain itu, pihak pengadilan juga memerintahkan dibentuknya sebuah tim khusus yang diberi tugas untuk menyelidiki keberadaan Jiro dan Adnan, sekaligus untuk menangkap mereka hidup-hidup. Hal itu menjadi secercah harapan bagi Kriss, walaupun ketika persidangan itu berakhir, Kriss merasa dihantam oleh kekecewaan yang amat besar. .Ketika persidangan berakhir, Leonard akan dibawa pergi oleh para petugas, tapi sebelum keluar dari ruang sidang, Kriss dan Leonard saling menatap satu sama lain, kemudian Kriss melihat sebuah senyuman di wajah Leonard, yang menyiratkan bahwa sebenarnya Leonard belum kalah, dan Kriss harus bersiap-siap menerima kekalahan telak. Hal itu tentu saja membuat Kriss menjadi sedikit gelisah.  Dan ternyata, apa yang Kriss takutkan benar-benar terjadi. Sebuah pasukan unit khusus dibuat untuk menjalankan misi penangkapan Jiro dan Adnan, juga untuk menyelidiki segala sesuatu yang bersangkutan dengan kedua orang tersebut. Namun sayangnya Kriss tidak direkrut untuk bergabung ke dalam pasukan itu oleh sang Komisaris. Dengan alasan, bahwa sekarang Kriss sudah kembali bertugas sebagai seorang inspektur polisi sehingga banyak kasus lain yang harus Kriss urus dan selesaikan. Jadi urusan Jiro serta Adnan biar diserahkan saja pada para anggota dari Pasukan khusus, yang terdiri dari petugas-petugas polisi pilihan sang Komisaris.  Hal itu tentu saja membuat Kriss jadi kesal sekaligus geram, karena dia sepertinya tahu apa yang akan terjadi jika tugas tersebut diserahkan kepada orang lain. Kriss ragu bahwa pasukan itu akan bisa menangkap Jiro dan Adnan, namun sang Komisaris terus meyakinkan Kriss bahwa semuanya pasti akan beres dengan cepat. Walau apapun yang Kriss katakan, sang Komisaris tetap bersikukuh dengan keputusannya, sehingga tak ada lagi yang bisa Kriss lakukan selain menjalankan tugasnya sebagai seorang polisi normal, seperti sedia kala. Namun walaupun begitu tetap saja akan ada rasa mengganjal yang membuat d**a Kriss terasa sesak setiap harinya.  - 2 Bulan kemudian  2 Bulan telah berlalu semenjak putusan pengadilan terhadap Leonard, yang dihukum selama 3 bulan. Dan pembentukan pasukan khusus yang bertugas untuk menangkap Jiro serta Adnan sekaligus mengumpulkan bukti tentang semua kejahatan mereka. Namun sampai saat ini, belum ada kemajuan sama sekali tentang penyelidikan dari kasus tersebut, meskipun para anggota dari pasukan khusus itu terlihat sangat sibuk dan selalu serius dalam menjalankan misinya, namun hasil yang mereka dapatkan masihlah nihil sampai sekarang, seakan-akan mereka semua tidak mengerjakan kasus itu sama sekali, dan hanya asal-asalan saja dalam melakukan investigasi.  Sementara Jiro dan Adnan masih berkeliaran dengan bebas diluar sana, dan Leonard dalam beberapa bulan lagi akan bebas, sebab tak ada bukti yang benar-benar bisa memberatkan hukumannya. Hal itu membuat Kriss tambah merasa kesal terhadap profesinya sendiri, sehingga dia tidak bisa fokus dalam menjalani pekerjaannya. Sesekali Kriss mendatangi rumah teman-temannya untuk sekedar mengobrol atau mencurahkan keresahannya.  Obrolan Kriss dengan Beni, berkutat di sekitar pekerjaan kepolisian, masa lalu yang menyenangkan, juga tentang betapa susahnya mendapatkan petunjuk tentang keberadaan Jiro dan Adnan, ditambah lagi Romi yang belakangan ini sangat sulit untuk ditemui dengan alasan sibuk, tak bisa diganggu dan sebagainya. Sebagai teman yang baik, Beni selalu berusaha untuk menghibur Kriss, dan meyakinkan Kriss bahwa semua akan baik-baik saja, namun Kriss tetap merasa murung dan tidak tenang jika dia belum bisa menangkap Jiro dan Adnan. Tak lama kemudian, disaat mereka sedang asyik berbincang-bincang, Lisa menelepon dan mengajak mereka semua untuk datang ke rumah Romi.  Kriss bertanya-tanya dalam benaknya, ada apa ini? Apakah Romi berhasil menemukan suatu petunjuk? Seketika, Hal tersebut membuat Kriss langsung merasa senang, dan bergegas mengajak Beni untuk ikut ke rumah Romi. Lalu dengan sigap, Beni segera mengambil kunci mobil jeep miliknya, untuk dikendarai bersama Kriss menuju ke rumah Romi.  Sesampainya mereka disana, mobil Lisa sudah terparkir diluar rumah Romi, itu artinya Lisa sudah ada didalam. Kriss dan Beni yang juga sudah masuk ke dalam rumah itu disambut oleh Lisa yang terlihat sedang duduk di kursi ruang tamu, dengan setelan baju safari yang dikenakannya. Lalu Beni bertanya.  “Wah, ada apa ini? Kau habis darimana?”  “Bersiaplah, kita akan berkemah di hutan.” Jawab Lisa, sambil tetap duduk dengan santai.  “A- apa??” Beni dan Kriss kebingungan.  Lalu tiba-tiba, Romi keluar dari kamarnya sambil membawa tas besar, juga beberapa peralatan komputer, seperti kabel, laptop, powerbank, router, dan lain-lain. Selain itu, pakaian yang dikenakan oleh Romi juga sama seperti Lisa, yakni pakaian safari. Sepertinya mereka memang benar-benar akan pergi ke suatu kawasan hutan. Sambil keluar dari kamarnya, Romi berkata.  “Oyy teman-teman, segera bersiaplah! Kita akan segera berangkat.”  “Tu- tunggu dulu, sebenarnya kita mau berangkat kemana?” Tanya Kriss.  “Kita akan pergi menangkap Jiro dan Adnan.” Jawab Romi.  “A- apa?? Kenapa mendadak begini?” Tanya Beni.  Lalu Kriss menambahkan, “Ya, dan ngomong-ngomong bagaimana kita bisa menemukan keberadaan mereka? Kau bilang bahwa Jiro sangat berhati-hati serta bisa melindungi tempat keberadaannya, sehingga dia tidak bisa dilacak.”  “Ya, aku memang pernah bilang begitu, selain itu Jiro juga bisa mematikan dan memanipulasi setiap kamera pengintai yang ada di seluruh dunia dengan menggunakan aplikasi God apps. Sehingga gerak-gerik mereka menjadi sangat sulit untuk dilacak.” Jawab Romi.  “Bahkan saat mereka sedang belanja ke pasar?” Tanya Beni.  “Ya.”  “Lalu sekarang, bagaimana kau bisa mendapatkan petunjuk tentang keberadaannya?” Kriss bertanya lagi.  “Hehhe... Jangan lupa bahwa aku ini adalah perancang aplikasi God apps, walaupun aplikasi itu sudah tidak mungkin aku buat lagi, tapi aku berhasil membuat program serupa versi mininya, sehingga aku bisa sedikit mengintip dimana keberadaan Jiro. Walaupun aku sampai setengah mati saat berusaha melakukannya!” Ucap Romi dengan perasaan membara.  “Hmm, Itulah sebabnya selama 2 bulan ini kau sangat susah untuk ditemui, dan terus saja mengurung diri di kamar. Itu karena dirimu sedang berusaha untuk mencari keberadaan Jiro secara mati-matian kan?” Ucap Lisa.  “Ya, benar sekali.” Kata Romi sambil mengangkat kedua jempolnya.  Lalu Beni bergumam, “Nak, matamu sudah seperti panda.”  Beni mengatakan hal itu, karena dia melihat lingkar hitam di mata Romi yang terlihat sangat jelas, kemudian Romi hanya menjawab. “Ti- tidak apa-apa koq, aku baik-baik saja.”  Setelah itu, Kriss mulai mengambil keputusan. “Oke baiklah kalau begitu, Kita akan mulai misi penangkapan Jiro dan Adnan. Sekarang aku akan bertanya kepada kalian masing-masing, apakah kalian sudah siap?” .“Tentu saja, aku siap! Aku sudah tidak sabar!” Ujar Romi.  “Aku siap! Walau bagaimanapun juga, aku tidak sudi jika Leonard hanya dihukum 3 bulan penjara saja!” Ucap Lisa yang sudah sangat bertekad.  “A- apakah aku punya pilihan?” Ucap Beni, yang sepertinya masih ragu-ragu tapi walau bagaimanapun juga dia harus tetap ikut.  “Baiklah, kalau begitu, karena kita semua sudah siap, kita berangkat sekarang juga... Biar aku yang menyetir.” Ujar Kriss sambil mengajak teman-temannya untuk bersiap dan segera berangkat.  Setelah Kriss mengambil keputusan itu, Beni masih tetap memberikan pertanyaan, “Hey Kriss, lalu bagaimana dengan pekerjaanmu?”  “Aku akan ambil cuti... Ayo cepat Jalan.” Suruh Kriss kepada Beni, sehingga Beni hanya bisa menurut dan tidak berkata apa-apa lagi. Namun sebenarnya dalam diri Beni, dia juga sangat ingin ikut, karena dia sangat berperan penting sebagai pelindung bagi teman-temannya, selain itu Beni sangat tidak suka jika sampai ada yang melukai teman-temannya.  Setelah itu, perjalanan mereka pun dimulai. Sambil mengendarai mobil jeep milik Beni, mereka berempat berangkat menuju destinasi, dalam perjalanan tersebut, Romi sembari menjelaskan mengenai lokasi tujuan yang akan mereka datangi. Dia menunjukannya lewat laptop yang ada di tangannya.  “Lihat ini baik-baik... Aku berhasil menemukan video keberadaan Adnan di sebuah dermaga, lalu aku melacak kapal yang dinaiki olehnya. Kapal itu menuju ke sebuah pulau tak berpenghuni di wilayah indonesia timur. Dan menurut beberapa informasi yang berhasil kudapatkan, di pulau itu kini selalu ada aktivitas yang mencurigakan, disana juga berdiri sebuah bangunan besar mirip kastil Kerajaan. Selain itu, setiap ada perahu nelayan yang mendekati pulau tersebut, maka para awak dari perahu nelayan itu selalu mendapat serangan tembakan. Bukankah ini mencurigakan?” .“Hmm, Papua... Jadi apakah kau yakin bahwa Jiro ada disana?” Tanya Lisa.  “Entahlah, tapi hanya ini satu-satunya petunjuk yang bisa kudapat. Selain itu, aku juga memiliki firasat yang sangat kuat mengenai hal ini, karena aku merasa seakan-akan Jiro membiarkan aku untuk bisa melacaknya, dengan memberikan beberapa petunjuk yang barusan kubilang.”  “Baiklah kalau begitu, kurasa itu semua sudah cukup. Walau apapun yang terjadi, kita harus bisa menangkap mereka.” Ucap Kriss.  “Jadi, apakah kita benar-benar akan pergi melintasi beberapa provinsi??” Tanya Beni.  “Ya, tentu saja.” Jawab Lisa.  “Uhm, sebenarnya aku punya kenalan orang timur, dan jika kita membutuhkan kapal, kita bisa minta tolong padanya.” Ucap Beni.  “Wahh, bagus kalau begitu.. Sesampainya kita di Papua, kita akan minta bantuan kepadanya.” Ucap Kriss.  “Baik.”  “Oke.”  Semua anggota tim Kriss sudah setuju dengan misi dan rencana yang sudah disusun sedemikian rupa oleh Kriss, mereka semua akan menjalankan perannya dengan baik, dan berusaha sebaik mungkin supaya misi yang harus mereka hadapi nanti akan berjalan dengan lancar. Kemudian, perjalanan mereka pun terus berlangsung. Menuju ke daerah timur Indonesia, di tanah Papua yang sangat luas dengan kekayaan alam yang berlimpah serta wilayah-wilayah yang belum terjamah. Apakah Kriss dan kawan-kawannya akan berhasil menemukan serta menangkap Jiro dan Adnan disana? Lalu kira-kira hal apa yang telah dipersiapkan oleh Jiro di Kastil megah ciptaannya?  Sementara itu di sisi lain, yakni di pihak Jiro, Sebuah perahu yacht mewah datang ke dermaga yang ada di suatu pulau. Lalu beberapa orang mulai keluar dan menuruni perahu tersebut satu persatu. Mereka bukanlah orang-orang dengan wajah yang bersahabat, namun mereka adalah sekumpulan orang-orang berbahaya yang datang kesana atas undangan dari seseorang, yang tak lain dan tak bukan adalah Jiro.  Mereka terdiri dari para pembunuh bayaran, bos gangster beserta para anak buahnya, dan ada juga beberapa hacker yang akan membantu Jiro mengelola seluruh teknologi canggih yang terdapat di dalam Kastil miliknya, sebuah Kastil yang sangat besar dan megah, yang berada tepat di tengah-tengah pulau itu dan dikelilingi oleh hutan yang sangat luas juga lebat, dengan berbagai hewan liar serta buas yang menghuni hutan tersebut, dan tersebar di segala penjuru wilayah. Tempat itu bukanlah tempat untuk orang-orang biasa, karena atmosfer yang didapat saat menginjakkan kaki di pulau itu, sangatlah mencekam serta menimbulkan sensasi penuh bahaya.  Namun orang-orang yang diundang oleh Jiro kesana, bukanlah orang-orang sembarangan, melainkan orang-orang berbahaya yang tidak takut apapun, asalkan dibayar dengan uang yang sangat banyak. Dan kedatangan mereka semua ke tempat itu, tidak lain tidak bukan adalah untuk menjadi anak buah Jiro, yang bisa sangat berguna untuk menjaga serta melindunginya disana, selain oleh Adnan.  Sesampainya mereka semua di dalam Kastil milik Jiro, seusai menempuh perjalanan yang cukup jauh, mereka disambut dengan hangat oleh Jiro, di suatu ruangan yang cukup megah, dengan meja besar dan panjang yang berada di tengah ruangan tersebut. Berbagai hidangan yang sangat lezat juga sudah nampak tersaji di atas meja dan siap untuk disantap.  Saat para calon anak buah Jiro itu sudah memasuki ruangan tersebut, maka Jiro mulai memberikan pidato penyambutan secara singkat.  “Selamat datang di rumahku yang sederhana ini... Aku adalah Jiro, orang yang sudah mengundang kalian semua kesini. Kalian semua kuundang untuk menjadi bagian dari sesuatu yang sangat besar. Nahh, sekarang... Sebelum aku memberikan penugasan pada masing-masing dari kalian, aku persilahkan kepada kalian untuk menikmati seluruh hidangan yang sudah dipersiapkan khusus bagi kalian. Selamat menikmati.” Ucap Jiro, sambil tersenyum lebar.  Tak diragukan lagi bahwa Jiro sedang merencanakan sesuatu yang besar di dalam Kastil miliknya itu, jiwa seorang hacker dan pecinta game yang dimilikinya, membuat dirinya menjadi orang yang sangat sulit untuk ditebak. Kini, segala persiapan yang dibutuhkan oleh Jiro sepertinya sudah hampir beres seutuhnya. Kira-kira apa yang akan terjadi kepada Kriss dan kawan-kawan ketika mereka semua sudah menginjakan kaki di pulau itu nanti? Terus ikuti kelanjutan kisahnya ya, hanya di God apps (Castle of doom).  Berlanjut ke God Apps (Castle of doom) Part 2
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN