Menyutujui Perjanjian Pranikah

1243 Kata

Dewa menatap Annisa dengan ekspresi penuh penyesalan. "Annisa, saya benar-benar minta maaf. Saya tahu ini tidak adil, tapi saya tidak tahu cara lain. Saya ingin memastikan anakmu lahir dalam keadaan baik dan saya bertanggung jawab. Tapi Nasya dan keluargaku tetap menjadi prioritas utama." Annisa merasa dunianya hancur seketika. "Jadi, kamu hanya ingin menikahiku sampai anak saya lahir, lalu kita bercerai? Dan selama itu, saya harus hidup sebagai istri rahasia?" Suaranya penuh dengan kemarahan dan kesedihan yang tak tertahankan. Dewa menunduk, tak mampu menatap mata Annisa. "Saya tahu ini sulit, tapi ini satu-satunya cara yang bisa saya pikirkan. Agar saya bisa menyelamatkanmu, saya tidak ingin kamu putus asa dan mengorbankan nyawamu lagi." Annisa menatap kertas di tangannya lagi, air ma

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN