"Kan ini memang gara gara kamu!" Ayana menolak segala jenis rayuan yang Haya berikan untuk menenangkannya. Ayana mual mual dan kepalanya terasa pusing. Gadis itu saat ini pulang dengan diantar oleh Haya. "Aku minta maaf, sayang ..." "Jangan panggil aku sayang! aku tadi mau pulang sama sandi. Aku enggak mau pulang sama kamu!" Ayana meraung sesal. Memegang perutnya yang terasa begah, juga amarahnya yang tidak bisa dikendalikan. Ayana sunggguh merasa sangat buruk sekali. "Aku sial ketemu kamu! aku sial!" Ayana terus marah marah bahkan menampar Haya. Ajaibnya Haya hanya diam dan tersenyum tulus menerima semuanya. "Aku belum mau punya anak! aku enggak mau nikah dulu! aku huhuhu!" gadis itu semakin meraung, dan membuat Haya meraihnya ke dalam dekapan. Ia sengaja menghentikan mobilnya di