Sebuah Penawaran.

1279 Kata

Entah apa maunya laki laki itu. Dia melarangku untuk memikirkan laki laki lain. Sementara dia sudah menikah dengan perempuan lain. Ini sungguh agak menjengkelkan bagiku. "Sudah siap." aku di kejutkan oleh kedatangan Tuan Antonio. Hari ini aku memang akan pulang ke kontrakan. Padahal aku tidak meminta dijemput olehnya. "Tuan ke sini?" ku dapati dia mendekat. "Kan saya udah bilang mau jemput kamu, kemarin." dia memasukan semua barangku ke tas besar yang ia bawa. Termasuk semua makanan yang sempat ia belikan selama aku di rawat di sini. "Oh, iya." aku jadi bingung harus ngapain. Karena semua pekerjaan yang ingin aku lakukan sudah dia ambil alih. "Bagaimana kabar kamu? apa kamu ada mual atau pusing lagi?" dia meneliti wajahku. "Ah, dress yang sangat cantik." aku memang masih mengenakan d

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN