"Ini flat shoes nya tuan." seorang lelaki memberikan paper bag di atas meja di taman itu. "Terima kasih. Kamu boleh pergi." Haya meraih flat shoes itu, lalu ia berjongkok di bawahnya Ayana. Meraih kaki gadis itu, lalu di tumpangkan di atas pahanya. Ayana mengerjap dan bingung dengan perlakuan manis Haya padanya. Ia melihat hidung bangir itu, kedua alis tebal yang rapi itu, rahang tegas, dan rambut yang under cut yang begitu menawan. Haya adalah laksana ciptaan Tuhan yang paling indah di dunia. "Bagaimana?" Ayana mengerjap kaget, ketika laki laki itu mengangkat tatapan dan menemukan kedua matanya yang tengah menyorot indah padanya. Sontak Ayana berdebar tidak karuan karena tatapan manis itu. "Mmm kaka Haya tahu dari mana nomor sepatuku?" pertnayaan yang polos dan menggemaskan. Karena