Menerimamu ternyata lebih mudah daripada terus menerus menyangkal. Karena sesungguhnya yang dimau hatiku adalah kamu. Sekalipun pikiranku menolak. ~Sean. Sejak kedatangan Sean pagi ini yang penuh dengan senyuman, seluruh sekolah sudah dibuat bertanya-tanya. Siapa yang berhasil meruntuhkan ekspresi sedingin es itu? Siapa yang sudah berhasil meruntuhkan hati yang keras itu? Siapa yang beruntung sekali mendapatkan cintanya? Dan semua itu tentu saja terdengar hingga telinga Celine. Gadis itu langsung menoleh ke arah Sharena penuh kebencian. Beranjak menghampiri gadis pendiam itu kemudian menariknya ke luar kelas dengan paksa. “Apa menurut lo, anak pembunuh kaya lo pantas bersanding dengan Sean? Cobalah bercermin Sharena! Untuk menjadi seorang teman saja lo gak pantes apalagi pacar.” Uc