Menghindarimu rupanya tidak semudah yang aku bayangkan. Sekotak nasi goreng dan isakkan tangismu berhasil melemahkanku dari segala penjuru. ~Sean Sean mengutuki dirinya sendiri sambil menyuapkan setiap sendokan nasi goreng buatan Sharena. Terlebih ketika melihat gadis itu mulai tersenyum dan menghapus air matanya. Segala niatan untuk menghindari gadis itu menguap sudah. Nyatanya di sekolah ini yang dimiliki Sharena hanya Sean. Segalanya memang tidak adil untuk Sharena dan semua itu terjadi bukan karena kesalahannya. Rasanya akan sangat tidak adil juga kalau Sean ikut-ikutan memusuhinya dengan alasan demi kebaikan sekalipun. “Kita akan membolos ke rumah bibi penyihirmu lagi Sean?” Tanya Sharena antusias. Sean menggeleng. “Sebenarnya tidak bisa dikatakan membolos sih, karena aku dengar