Aeolian-6

1317 Kata
Waktu demi waktu telah terlewati. Namun keberadaan Putri Lyla hingga saat ini masih belum juga ditemukan. Lord Legano mulai tenggelam dalam rasa putus asanya. Dia memutuskan mendatangi Kingdom of Sholleora untuk menemui Lord Ivejorn dan menanyakan langsung soal keberadaan putrinya. Setelah berdiskusi dengan ratu dan segenap penasehat hukum istana, berangkatlah Lord Legano menuju Kingdom of Sholleoran didampingi oleh Jendral Lucas dan beberapa prajurit istana berketerampilan khusus. Penasehat istana juga tidak ingin terjadi sesuatu hal yang buruk pada raja mereka, jadi mereka membekali para prajurit dengan berbagai bekal guna melindungi raja selama perjalanan. Sesampainya di perbatasan wilayah Kingdom of Sholleora, rombongan Lord Legano disambut dengan pasukan Kingdom of Sholleora yang sedang berjaga ketat. Saat Jendral Lucas meminta izin untuk diperkenankan melewati wilayah perbatasan, prajurit Kingdom of Sholleora yang berjaga tidak memberi izin. Barulah setelah Jendral Lucas menunjukkan medali simbol kerajaan Chazia Empire, kepala prajurit memberi akses jalan pada rombongan Lord Legano untuk melewati perbatasan. Tidak ada halangan berarti seperti yang dikhawatirkan oleh penasehat istana Chazia Empire saat rombongan Lord Legano telah memasuki wilayah Kingdom of Sholleora. Lord Legano dan rombongan sampai di pintu utama istana Kingdom of Sholleora dengan selamat. Mengetahui kedatangan Lord Legano yang tiba-tiba dan tanpa prajurit yang berlebihan jumlah, Lord Ivejorn justru merasa curiga. Karena kecurigaannya yang terlalu berlebihan itulah Lord Ivejorn memerintahkan kaki tangannya untuk memperketat penjagaan istana dan menyiapka prajurit supaya tetap berjaga selama Lord Legana beserta rombongan masih ada di sekitar wilayah Kingdom of Sholleora. Lord Ivejorn menyambut sendiri kedatangan Lord Legano. Memberi sambutan hingga menjamu sahabatnya itu juga dia lakukan seorang diri. “Angin apa yang membuat seorang raja besar sudi mendatangi kerajaan kecil hamba ini?” tanya Lord Ivejorn dengan nada sedikit menyindir. “Aku hanya ingin bertemu sahabatku. Aku merindukan dia,” jawab Lord Legano tenang, sama sekali tidak terpancing pada sindiran Lord Ivejorn. Lord Ivejorn tersenyum sinis. Sebenarnya dia juga tahu tujuan dari Lord legano yang sebenarnya. Dia hanya menunggu Lord Legano menyampaikan langsung tujuan yang sebenarnya padanya. Keduanya lalu mengobrol santai di sebuah gazebo yang berdiri di atas danau buatan, masih di dalam istana Lord Ivejorn. Saling bercerita tentang kondisi kerajaan masing-masing dan bercerita tentang masa remaja mereka berdua. Setelah beberapa lama saling bercerita akhirnya tibalah saat Lord Legano menyampaikan tujuan yang sebenarnya menemui Lord Ivejorn secara langsung seperti sekarang ini. “Aku tahu Anda pasti tidak mungkin berniat untuk melakukan perbuatan buruk pada salah satu putriku,” ujar Lord Legano penuh kehati-hatian. “Maksud Anda apa?” tanya Lord Ivejorn tidak terima. “Begini sahabatku. Sudah beberapa minggu ini Putri Lyla, salah satu putriku tidak tampak di manapun. Kami sudah mencari ke seluruh penjuru istana dan juga wilayah kerajaan. Namun sampai detik ini Putri Lyla belum juga ditemukan ataupun kembali sendiri ke istana. Ratu Ocellate begitu sedih meratapi kepergian Putri Lyla yang sangat tidak masuk akal ini,” jelas Lord Legano, berharap semoga Lord Ivejorn bisa mengerti maksud dari ucapannya. “Kau bertanya padaku seolah sedang menuduhku yang menyembunyikan salah satu putrimu itu, Lord Legano,” balas Lord Ivejorn, menunjukkan raut wajah yang sangat tidak terima pada setiap perkataan Lord Legano. “Maafkan aku, sahabatku. Aku sama sekali tidak bermaksud menuduhmu seperti itu. Aku hanya menyampaikan apa yang tengah menimpa kehidupan pribadiku. Beruntung jika kau mau membantuku menemukan keberadaan Putri Lyla.” “Tapi aku sudah terlanjur tersinggung!” geram Lord Ivejorn. Dia kemudian beranjak dari kursi dan bergegas meninggalkan Lord Legano sendirian di taman istana. Lord Legano hanya mampu menghela napas panjang menanggapi respon seperti itu dari Lord Ivejorn. Dia lalu beranjak dari duduknya dan menyerukan nama Lord Ivejorn. “Kalau kau tersinggung atas pertanyaanku bagaimana kalau aku ganti saja pertanyaannya menjadi, di mana kau sembunyikan Putri Lyla?” Lord Ivejorn menoleh dan menatap Lord Legano penuh kemurkaan. “Aku tidak akan pernah memaafkanmu, Lord Legano!” ucapnya dingin. “Kau pikir aku bisa memaafkan orang yang telah mencuri banyak hal penting dari diriku? Saat kau mencuri pasir Aeolian, aku masih bisa mentolerir perbuatanmu. Namun kali ini kau sudah keterlaluan, Ivejorn!” “Sial!” Lord Ivejorn benar-benar murka. Dia begitu geram karena merasa telah diremehkan dan dihina di istananya sendiri. Tubuh Lord Ivejorn tiba-tiba mengeluarkan otot-otot yang tidak wajar ukurannya. Warna iris mata yang tadinya berwarna coklat terang kini berubah menjadi merah. “Kau memancing sisi gelapku, Legano!!!” Suara Lord Ivejorn turut berubah. Suaranya membesar seperti petir yang menggelegar angkasa. “Apa salahku? Aku hanya ingin menanyakan keberadaan putri kandungku!” balas Lord Legano tak kenal takut. Dengan kecepatan cahaya Lord Ivejorn terbang menuju ke hadapan Lord Legano. Beruntung Jendral Lucas segera datang dan membawa pergi Lord Legano. Kalau tidak Lord Ivejorn akan menghabisi raja dari Chazia Empire itu. Tuan Zevanus yang turut serta dalam perjalanan Lord Legano membantu Lord Legano beserta rombongan segera sampai perbatasan kerajaan Chazia Empire. Dengan kesaktian sihir yang mampu mengubah ruang dan waktu yang hanya dimiliki oleh orang sakti mandraguna seperti Tuan Zevanus, rombongan Lord Legano tidak membutuhkan usaha dan waktu lama untuk segera sampai ke tempat tujuan. Tidak banyak pihak yang tahu soal kesaktian yang dimiliki oleh Tuan Zevanus tersebut. Karena Tuan Zevanus sendiri hanya menggunakan kesaktiannya itu di waktu-waktu terdesak seperti sekarang ini. *** Lord Legano masih terpukul melihat perubahan Lord Ivejorn di istananya tadi. Dia seperti melihat sosok monster, bukan lagi sahabat karibnya Lord Ivejorn. Lord Legano menceritakan perubahan Lord Ivejorn pada Jendral Lucas dan Tuan Zevanus. “Lord Ivejorn sudah bersekutu dengan iblis neraka. Saya yakin itu, raja.” Kesimpulan Tuan Zevanus. “Dia bisa berubah menjadi makhluk yang lebih mengerikan lagi.” “Aku sangat mengkhawatirkan Putri Lyla.” “Lord Ivejorn tidak akan menyakiti Putri Lyla. Karena dia menganggap bahwa Putri Lyla adalah tumbal yang dapat digunakan untuk memancing emosi Lord Legano.” Lord Legano sedikit bernapas lega mendengar saran dari Tuan Zevanus. Meski dia tidak tahu di mana keberadaan salah satu putri kembarnya, Lord Legano tetap mendoakan yang terbaik untuk keselamatan Putri Lyla. *** Saat menjelang larut malam di mana semua orang sedang tertidur pulas, perbatasan timur Chazia Empire tiba-tiba diserang oleh prajurit rahasia dengan menggunakan topeng hitam. Gerakan dan ilmu beladiri yang dimiliki sangat lincah, hal tersebut membuat prajurit yang berjaga di perbatasan timur kewalahan menghadapi prajurit asing tersebut dan akhirnya tumbang satu persatu. Beruntung ada salah satu prajurit perbatasan yang berhasil lari menuju gong peringatan, membunyikan gong raksasa tersebut untuk memberi peringatan pada pihak istana bahwa wilayah kerajaan sedang diserang. Prajurit Chazia Empire yang menerima berita peringatan bahaya besar tersebut segera mengambil posisi dan senjata masing-masing. Sedangkan prajurit asing yang menyerang perbatasan timur secepat kilat sudah berada di depan pintu istana utama Chazia Empire. “Siapa kalian?” tanya Jendral Lucas dengan lantang. Salah satu dari beberapa kawanan asing itu mendatangi Jendral Lucas dan menyampaikan pesan berupa kertas yang digulung. “Kami hanya menjalankan perintah dari tuan kami,” jawab pria bersuara dalam itu. Jendral Lucas segera masuk istana utama dan menyerahkan gulungan kertas tersebut pada Lord Legano. Namun demi keamanan sang raja penasehat kerajaan tidak membiarkan Lord Legano menyentuh gulungan kertas yang dibawa oleh Jendral Lucas. Akhirnya Jendral Lucas memutuskan untuk membuka gulungan kertas, sementara sang raja membaca tulisannya yang berupa simbol-simbol yang hanya bisa dimengerti oleh Lord Legano dan Lord Ivejorn. Wajah Lord Legano mengetat penuh emosi menanggapi pesan rahasia yang ternyata dikirim oleh Lord Ivejorn sendiri. Raja licik itu mengancam Lord Legano dengan perang dan penyerangan bertubi-tubi, bila Lord Legano tidak menunjukkan rahasia dari cara mengendalikan kekuatan pasir Aeolian padanya. Namun Lord Ivejorn sama sekali tidak menyebut soal Putri Lyla dalam surat rahasia tersebut. Hal itu membuat Lord Legano geram sekaligus sedikit lega. Lord Legano baranjak dari singgasananya lalu menemui pimpinan dari pasukan rahasia yang dikirim oleh Lord Ivejorn. “Katakan pada raja kalian, sampai mati pun aku, Lord Legano raja dari Chazia Empire tidak akan sudi menuruti permintaannya. Perang akan terjadi bila Kingdom of Sholleora terus mengganggu ketenangan dan kenyamanan Chazia Empire,” ujar Lord Legano dengan suara tegas dan menggelegar di udara. ~~~ ^vee^
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN