"Apa pantas laki-laki seperti itu tetap kamu pertahanan." ucap Daffa. Sembari menarik sudut bibirnya tipis. Dia mencoba meraih tangan Claudia. Dengan cepatnya, Agra menepis tangan Daffa kasar. Kedua tangannya mengepak sangat keras. Mereka saling melotot tajam seolah percikan apa kemarahan mulai menyambar di sekitar mereka. "Dia Milikku. Kamu sudah tahu itu. Aku sama dia masih dalam status pernikahan. Jangan pernah mencoba ganggu hubungan orang lain." pekik Agra. Dia mendorong tubuh Daffa berkali-kali hingga tubuhnya membentur tepat di body mobil hitam milik Daffa, yang diam di belakangnya. Agra menarik keras kemeja Daffa. Sedikit menariknya ke atas. "Kamu memang boss. Tapi aku tidak peduli. Siapapun yang ikut campur dalam rumah ganggu aku. Maka jangan pernah berharap untuk tetap tenang