Mario pov "Mario." Mom segera bangkit dari duduknya dan memelukku erat. "Astaga Mario, kenapa kamu tidak pernah datang ke istana? Mom sangat merindukan kamu, begitupun dengan Dad dan yang lainnya." "Mom." kulepas pelukanku dengan ibuku ini. Dan menatapnya. "Mom tau sendirikan kalau aku punya tanggungjawab di pack ini. Aku akan datang jika ada waktu senggang." Ujarku mencoba meyakinkan Mom. "Tapi kapan kamu akan memilki waktu senggang Mario? Mom tau sekali bagaimana padatnya jadwal kamu. Ayolah nak, kamu kesana malam ini. Hanya untuk malam ini saja kamu menginap." Bujuknya dengan wajah yang membuatku sulit untuk menolaknya. "Baiklah Mom." "Baguslah kalau begitu. Mom akan persiapkan makan malam untuk kita diistana. Kita juga harus membicarakan tentang Matemu yang sudah ditemukan dan-