12.No Space

2816 Kata
Dampak kedekatan aku,Karin dan genk an Nino membuat kami,punya julukan untuk saling ledek.Kalo Nino panggil aku dengan Noni dan di ikuti yang lain,aku memanggil nama Nino dengan Ino,itu untuk mengejeknya.Nino juga panggilan lain yaitu kampretos.Karin punya julukan juga,anak juragan minyak.Lalu trio gank Nino di juluki trio curut.Omen si curut galak,Obi si curut gesrek dan Roland curut tengil Lucu kan??,seru sih.Di awal aku sering kesal kalo di panggil Noni,tapi lama lama jadi terbiasa.Ada satu lagi julukanku,nyai dasimah.Kalo itu masih sering bikin aku kesal.Walaupun gambaran nyai Dasimah itu keceh badai Kembali ke rutinitasku,yang menunggu Nino and genk main bola setiap pulang sekolah.Khusus hari ini,aku janji ke rumah Nino untuk membantunya mengerjakan tugas Biologi. "INO!,buruan ga main bolanya,panas tau,gue pulang nih!"ancamku dari pinggir lapangan Nino menghampiriku ke pinggir lapangan dengan nafas terengah "Apaan sih lo panggil gue Ino?,sebel gue dengarnya"semburnya kesal Aku menahan senyumku "Bodo,gue ga perduli,buruan ih pulang!.Gue ngantuk.Biarin tar gue ga jadi ke rumah elo buat kerjain tugas elo"keluhku bohong. Aku sudah memgerjakannya semalam sampai aku begadang.Nino masih tersengal lalu berbalik ke arah lapangan. "Woi gue udahan,lo kalo mau protes ama si Queen nih"katanya berteriak pada temannya di lapangan termasuk trio curut Terdengar keluhan tak suka,,aku tak perduli.Aku benar benar ngantuk "Ayo pulang,lo udah makan kan?"tanyanya padaku Aku mengangguk lalu melempar tasnya ke arahnya dengan kesal "Buruan!"kataku sambil berlalu Nino merangkul bahuku secara tiba tiba,harum khas tubuhnya langsung menguar di penciumanku.Detak jantungku langsung berlompatan "Lepas ih bau tau"kataku berusaha mengabaikan harum khas tubuh Nino "Diem,biar lo ikutan bau"katanya sambil tetap merangkul bahuku. Aku bersorak dalam hati.Aku menangkap pandangan iri banyak pasang mata saat aku melenggang dengan santai bersama Nino di sampingku.Kedekatan aku dan Nino memang sudah menjadi hal biasa bukan?,tapi tetap saja aku senang menangkap pemandangan sirik itu.Mereka mesti dapat pelajaran karena sering jadiin aku bahan gosip di sekolah.Pasti pada ngiler lihat aku dan Nino sedekat ini terus sepanjang waktu kalo kami di sekolah "Non,pake sweter lo,panas"katanya sambil melempar sweternya ke arahku lalu memakai helm begitu kami sampai parkiran Aku merengut kesal sambil memakai helm dan sweter Nino "Elo kaya kacung gue tau manggil gue Non Non trus"kataku mengeluh "Lah elo emang kaya Noni bule.Udah buruan naik katanya ngantuk.Kerjain tugasnya di rumah gue aja.Bukunya di bawa kan?"kata Nino sudah nangkring di motor ninja 250 cc yang berwarna hijau "Bawa Ino.Telepon mama gue ya pas di rumah elo,tar pulang gue di omelin ngayap terus"kataku sambil naik ke jok motor "Bawel"desisnya bersamaan raungan suara motornya Nino menjalankan motornya santai.Aku memeluk pinggangnya.Kami begitu dekat sekarang,kami berceloteh ringan sambil bercanda sampai tiba di rumah Nino Kami turun dan langsung masuk sambil bercanda lagi "Hai mah"sama Nino pada mamanya yang sedang duduk di ruang keluarga "Halo Tante Inge"kataku sambil bercipika cipiki lalu duduk di sampingnya Aku sekarang sudah semakin terbiasa menghadapi tante Inge yang ramah,Gladis yang menggemaskan dan sesekali om Pras kalo aku main ke Nino saat weekend "Baru pulang sih Queen?"tanya tante Inge "Biasa tan,main bola"kataku Nino nongol dari arah pantry dengan segelas minuman dingin lalu memberikan padaku yang sudah tinggal setengah "Niat ga sih kasih minum ke gue"keluhku kesal tapi tetap meminumnya "Ambil lagi sana,kaya baru kesini aja"katanya lalu menghempaskan tubuhnya di samping tante Inge di sisi yang lain "Ambilin No!,kan sekalian.Eh kamu lengket banget sih,bau matahari lagi"keluh tante Inge sambil mendorong tubuh Nino menjauh Nino tergelak "Iya mah,aku mandi.Non,kerjain tugasnya di atas aja ya"katanya beranjak bangun. Aku hanya mengangguk "Gladis kemana tante?"tanyaku "Les dia,tante udah suruh belajar aja sama kamu tapi dia nolak.Dia bilang kamu udah repot bantu Nino belajar"jelas tante Inge Aku tersenyum "Dia kelas 2 smp kan ya tan?"tanyaku "Iya,kenapa?"tanya tante Inge "Aku pikir kelas 3"kataku "Baru mau naik kelas 3 Queen" "Non buruan sih naik,gue mau cepat selesai nih tugasnya"jerit Nino dari atas tangga "Susul sana,mumpung otaknya lagi lempeng mau belajar"kata tante Inge sambil menepuk pahaku "Aku ke atas dulu ya ,Tan"kataku beranjak bangun Kalian jangan heran kalo aku dan Nino bebas di kamar berduaan.Tante Inge tidak pernah kepo karena memang tidak pernah memergoki kami berbuat macam macam jadi dia cuek.Waktu dan intesitas kebersamaanku dan Nino yang membuat hubunganku dengan keluarga Nino jadi begitu dekat. Aku bergegas bangkit menaiki tangga menuju kamar Nino Aku masuk ke kamar saat Nino sedang menarik baju ganti dari lemari.Sepertinya dia habis mandi karena ada handuk yang masih melilit di pinggangnya.Dia juga santai berganti baju di depanku walaupun masih mengggunakan handuk.Aku terpaku sesaat di pintu.Astaga.... "Lama lo!, ngobrol terus di bawah"katanya sambil memakai kaosnya Aku melangkah masuk.Kamar Nino lumayan luas.Hanya ada kasur springbed ukuran queen siza dengan ranjang di pojok kamar dengan sebuah nakas di sampingnya yang berdampingan dengan meja belajar di depan jendela besar lalu sebuah lemari 4 pintu di sisi lain kamar.Pintu Kamar mandi bersebelahan dengan lemari.Ada sebuah lemari TV di samping pintu masuk dan lantainya tertutup karpet tebal yang lembut di bawah tempat tidur.Rapi sekali untuk kamar anak lelaki.Dindingnya di cat biru langit.Ada dua bingkai poster besar bergambar logo club sepak bola AC milan,dan poster grub band Oasis.Nino itu penggemar berat grub musik Oasis dan Coldplay. Sebuah gitar tergelak asal di pojok ruangan dan aromanya kamarnya beraroma maskulin khas lelaki.Aku betah berlama lama di kamar Nino.Kadang aku nyanyi dengan di iringi gitar oleh Nino,kadang Gladis gabung,kadang juga dengan trio curut,yang aku selalu usir duduk di karpet dan aku menguasai tempat tidur Nino. Aku menghempaskan tubuhku di kasur karena aku benaran merasa mengantuk. "Gue tidur bentar ya"kataku sambil menyalakan AC "Tugas gue Non.Ini udah ampir jam 3 "keluhnya sambil ikut menghempaskan tubuhnya di kasur di sebelahku "Udah gue kerjain,elo tinggal ketik,jadi gue bisa tidur.Ngantuk No,semalam gue begadang ngerjain tugas elo"keluhku "Iya..iya..mana yang mesti gue ketik?"tanyanya menoleh ke arahku "Di tas gue,gue kerjain di buku elo.Eh mama gue udah elo telepon belum?"tanyaku dengan mata semakin berat "Udah,ya udah tidur sana,kalo udah selesai gue bangunin"kata Nino beranjak bangun lalu mengubek isi tasku Dia lalu menyalakan laptop di meja belajarnya lalu mulai mengetik.Lagu all i want kodaline mengalun lembut dari laptop Nino.Aku menarik selimut "No,gue tidur"kataku dengan mata terpejam Nino menggeser kursi belajarnya ke arahku.Dia mengusap kepalaku lembut "Tidur!"perintahnya lalu aku dengar kursi bergeser lagi.setelah itu aku terlelap Cukup lama aku tertidur,sampai Nino membangunkanku "Non,bangun sih!,nyokap elo nanyain"suara Nino terdengar sambil menggunjang tubuhku "Jam berapa?"tanyaku mengerjapkan mataku "Ampir jam 6.Buruan sih bangun,bantal gue di ilerin mulu lo!"katanya sambil menarik lenganku bangkit "Tunggu sih,gue ngumpulin nyawa dulu"kataku terduduk "Cuci muka sana,biar seger"katanya sambil memakai sepatu ketsnya Aku beranjak bangun lalu ke kamar mandi untuk cuci muka.Aku sekalian memperbaiki jepitan rambutku lalu keluar dari kamar mandi "Sepatu gue mana No?"tanyaku "Tuh!"katanya menunjuk dengan dagunya Sepatuku tergelatak di ujung karpet Aku buru buru memakai sepatu lalu mengambil tasku. "Ayo sih,nanti nyokap lo ngomel,bokap lo kan lagi ke luar kota Non"kata Nino sudah di depan pintu kamar dengan tidak sabar Aku beranjak bangun mengekor di belakangnya turun "Nyokap ke mana No?"tanyaku "Di kamar,ayo kalo mau pamit"katanya menarik tanganku ke arah kamar mamanya "Mah,aku antar Queen pulang dulu ya"katanya setelah di dalam kamar mamanya Tante Inge sedang nonton TV berdua Gladis di ranjang.Aku beranjang menghampiri mereka "Pulang dulu Tan,Dis"kataku sambil mencium tangan tante Inge "Ga makan dulu Queen?"tanya tante Inge "Di rumah aja tan.Mama udah nyari"tolakku "Okay,salam ya buat mama"katanya "Iya tan"jawabku "Mah,aku makan di rumah Queen aja ya.Mama jangan tunggu aku"katanya sambil mencium tangan tante Inge juga "Pacaran mulu lo bang"ledek Gladis "Sotoy lo,mah udah ya,aku jalan dulu"katanya sambil mendorong bahuku keluar kamar "Jangan malam malam No,besok sekolah"kata Tante Inge "Siap mah!"kata Nino sebelum menutup pintu kamar mamanya lagi Aku mengekor di belakangnya.Bunyi alarm mobil terdengar saat kami tiba di teras "Kok bawa mobil sih No?"tanyaku "Mau ujan kayanya,ayo ah!"kayanya ga sabar mendorong punggungku ke dalam mobil Aku menurut lalu menghempaskan tubuhku di dalam mobil honda Jazz Nino Nino menyetel radio dengan suara pelan lalu menjalankan mobilnya "Mau makan di rumah apa makan di luar Non?"tanyanya sambil fokus menyetir "Di rumah aja deh,kasihan mama ga ada yang nemenin makan"tolakku Nino hanya mengangguk samar.Aku memperhatikan dirinya yang sedang menyetir santai sambil sesekali bernyanyi mengikuti lagu i'm yours di radio Kenapa sih Nino keliatan keren banget,padahal cuma pakai kaos oblong hitam dan jeans belel yang sobek di bagian lutut.Aku mengagumi diam diam "Besok pulang sekolah nonton yuk"ajaknya menjeda kegiatanku "Traktir ga?"kataku "Bukannya tiap pergi gue yang traktir ya?"katanya sambil senyum sekilas ke arahku "Ya kan emang harusnya gitu"kataku asal "Alasannya?,perasaan gue bukan pacar elo"katanya sambil cengar cengir "Tapi kan fungsi gue lebih berguna di banding pacar pacar elo"bantahku Nino tertawa sambil mengacak rambutku.Aku cemberut.Ga sadar apa kalo dia ngacak rambut aku seperti ini,bikin jantung gue jumpalitan.Aku menghela nafas kasar "Kenapa Non?"tanyanya "Ga pa pa"sanggahku menghembuskan nafasku "Makanya punya pacar biar elo ga suntuk.Eh ga boleh deh,elo punya pacarnya entar aja kalo gue udah nikah"ralatnya "Mana ada,yang ada gue jadi perawan tua"keluhku kesal "Ya udah tar gue cariin"katanya santai "Ogah,lagian mana ada cowo yang berani dekat ma gue,kalo elo ngintilin mulu,kesel tau!"kataku jutek Nino ngakak "Ya...kan gue jaga elo dari cowo cowo b******k Non!"sanggahnya tertawa "Bukan elo sama brengseknya ya?,anak orang di pacarin cuma buat di grepe grepe doang"serangku Nino ngakak lagi.Dia menghentikan mobil di lampu merah "Abis gue mau grepe grepe lo ga di kasih,jadi mending gue grepe grepe cewe lain.Atau elo mau gue grepe grepe,gue siap kok"godanya sambil menatapku Aku gelagapan "Ih apaan sih lo,m***m!"kataku sambil mendorong bahunya pelan "Yakin lo ga mau?"kata Nino mulai mengelus pahaku lembut Aku merinding,astaga...ampun!!,babang please!,neneng ga tahan. "INO!"BERENTI GA!"jeritku saat tangannya mulai naik lebih dalam ke balik rok sekolahku Nino menarik tangannya lalu terbahak.Beruntung lampu lalu lintas menyelamatkanku.Dia menjalankan mobilnya lagi karena lampu sudah hijau "Anjir blushing!"ledeknya begitu menoleh ke arahku Aku melengos membuang muka ke arah jendela "SERAH!!"bentakku sambil meredam debaran jantungku Nino masih tertawa "Ini alasan gue ga pernah ngasih elo pacaran.Baru di gituin aja udah blushing,apalagi gue cium"ledeknya lagi "INO!,kalo elo trus godain gue,besok besok kalo ada PR ga gue bantuin sih"ancamku "Bodo!,gue bisa maksa lo.Dengar ya Non,pokoknya kalo ada yang grepe elo,yang pertama itu mesti gue,bukan orang lain.Ngerti lo?"katanya sambil menatap lagi ke arahku "Ih ngarep aja,trus menurut elo gue bakal nurut?"protesku "Liat aja kalo elo ga nurut,gue perkosa sih"katanya sambil cengar cengir "Ih ga jelas!"kataku jutek "Sini Non deketan biar gue cium kalo lo ga mau gue perkosa"katanya sambil menarik tanganku dengan tangan kirinya yang bebas Aku menarik tanganku paksa.Jelas aku gelagapan. "Ih..berenti konyol deh"elakku mendorong tubuhnya lagi.Nino tergelak lagi "Ha...ha...Noni terpesona tuh,ngaku deh ngaku"ledeknya Aku merengut kesal.Ga baik banget buat kesehatan jantung aku nih dekat dekat dia trus.Sisa pejalanan menuju rumahku,aku memilih diam. "Yuk Non!,udah sampe"katanya menghentikan mobil di depan rumahku Aku langsung keluar tanpa menunggunya turun.Aku buru buru membuka pagar rumahku "Asalamualaikum Mah!"ketukku di depan pintu rumahku "Waalikum salam"kata Mamaku sambil membuka pintu Nino sampai di depan pintu tepat saat Aku mencium tangan mamaku "Kamu di rumah Nino?"tanya mama Nino mencium tangan mama juga "Iya tan,tadi bantu bikin tugas terus Noni ketiduran"Nino yang jawab "Omelin aja mah!,dia yang rese main bola kelamaan jadi aku pulang malam"kataku sambil berlalu "Kenapa dia No?"tanya mama masih terdengar saat aku beranjak ke kamarku di lantai atas "Biasa ngambek tan,tadi Nino ledek"jawab Nino santai. Aku tak dengar lagi obrolan Nino dan mama.Aku turun lagi dari kamar setelah mandi.Aku dapati Nino sedang makan malam berdua dengan mama sambil bercanda. "Masak apa mah?"tanyaku setelah di meja makan.Aku duduk di sebelah Nino "Masak ayam goreng sama sop bakso"jawab mama sambil mengambilkan aku nasi "Makasih mah"jawabku mengambil piring nasi dari mamah.Aku mengambil lauk lalu mulai makan "Menang banyak dong lo Ino,ayam goreng kan kesukaan elo"kataku sambil menyuap nasiku "Emang,kan emang tante bikin emang buat gue"katanya santai sambil menggado ayam goreng.Aku lihat nasi di piringnya sudah habis Nino memang anti makan sayur.Makanan favoritnya ayam goreng,indomie,mie ayam dan bakso.Menu makanannya hanya di d******i oleh 4 menu makanan itu.Hampir sama denganku.Jadi kami tak pernah berdebat kalo soal makanan. Aku dan Nino itu maniak sekali pada bakso.Dimana pun orang bilang ada bakso enak pasti kami akan memburunya sekali pun tempatnya jauh.Dan kami sama sama suka makanan pedas.Tapi saat asam lambungku kambuh,Nino mulai melarangku makan bakso dengan banyak sambal dan tanpa cuka. Nino juga sama seperti aku anti pada makanan yang memakai bumbu kacang dan memakai kecap Kalo makan bakso dan abangnya lupa memberikan kecap walau setetes pasti kami tidak jadi makan atau memesan ulang.Kami hampir tiap hari kami makan bakso atau mie ayam di kantin sekolah.Walaupun Nino sering marah kalo merasakan kuah baksoku yang kelewat asam karena banyak pakai cuka,tapi tetap saja dia suka sekali menghabiskan bakso yang aku makan,tapi itu sebelum dia tau aku ounya asam lambung akut.Sekarang mana pernah lagi,kecuali Nino tidak ikut makan bareng aku. Akhirnya makan malam kami berakhir.Aku membantu mama membereskan meja makan sementara Nino merokok di teras rumah.Mama dan papaku tidak pernah keberatan melihat Nino merokok.Malah kadang papa dan Nino merokok bersama sambil mengobrol seru di ruang tengah rumahku. Selesai membereskan piring,mama pamit ke kamar karena harus bekerja besok.Mama dan papaku memang bekerja.Aku anak semata wayang mereka,mamaku di vonis tidak bisa hamil lagi,karena memang ada masalah dengan kandungannya.Untuk punya aku saja butuh waktu sampai bertahun tahun. "No,masuk ke dalam,gue sendirian"kataku di pintu depan rumahku Nino beranjak bangun dan mengikutiku ke ruang tengah "Tante mana?"tanyanya sambil menghempaskan tubuhnya di sofa di depan TV,tempat favorit kami untuk nongkrong bila di rumahku. "Tidur"jawabku sambil menunjuk pintu kamar mama di samping sofa yang kami duduki. Nino merebahkan tubuhnya di sofa dan kepalanya beralaskan pahaku. "Bangun ih berat!"usirku sambil sibuk dengan handphoneku "Bentar,abis makan ngantuk sih Non"keluhnya memejamkan mata "Pulang sana!"usirku "Bentar lagi,elo mau gue nabrak karena mata gue ngantuk?"katanya masih dengan mata terpejam "Ga.....tapi bangun dulu!,kaki gue kram kalo elo tiduran gini"keluhku sambil mengangkat pahaku berusaha mengangkat kepala Nino Nino beringsut bangun lalu pindah ke bawah tiduran di  karpet tebal setelah mengambil bantal sofa.Aku bersorak kegirangan dan Nino mendengus kesal "Kamar gue aja elo berantakin,terus elo tidur ga gue ganggu,curang lo!"katanya kesal "Bomat"balasku sambil menggantikannya tiduran di sofa. Lama kami terdiam.Nino benaran tertidur.Aku beringsut bangun memperhatikan wajah tidurnya.Aku tersenyum simpul sendiri.Nino dengan segala sikap konyolnya berbanding terbalik saat dia tidur. Aku terus menikmati wajah tidurnya.Sampai dia terbangun "Jam berapa Non?"katanya dengan mata merah "Ampir jam 10"kataku Nino menarik lenganku mendekat ke arahnya. "Tiduran sini Non!,entar entaran aja gue balik"katanya berbagi bantal denganku Aku menolak berbagi bantal,aku tarik bantal sofa yang lain dan ikut tiduran juga dengan Nino di karpet.Nino memeluk pinggangku lalu terpejam lagi.Aku usap tangannya di pinggangku lalu ikut tertidur.Nino tidur meringkuk dan aku memunggunginya.Cukup lama kami tertidur sampai mama membangunkanku "Queen,udah hampir jam 1,bangunin Nino suruh pulang!"kata mama "Iya mah"kataku bangkit terduduk dari tidurku Aku goncang tubuh Nino pelan, "No,balik sana!,udah ampir jam satu"kataku Nino bergerak "Jam 1 Non?"tanyanya mengulet Aku bangkit bangun "Bangun ih buruan,gue ngantuk No!"rengekku Nino bangkit "Gue balik ya,tante aku pulang ya"kata Nino mencium tangan mama yang baru dari dapur mengambil air minum "Hati hati,udah malam No!"kata mama lalu masuk kamar Aku mengekor di belakang Nino.Nino membuka pintu pagar rumahku menuju mobilnya di luar "Gue balik ya!"katanya sambil mencium pipiku lembut "Ya..hati hati"kataku Nino lalu masuk mobil.Nino membunyikan klaksonnya sebelum berlalu.Aku beranjak masuk setelah mobil Nino lenyap di tikungan komplek rumahku Aku mengunci pintu pagar lalu beranjak masuk ke dalam rumah.Selalu seperti ini.Aku menghela nafas lelah.Kami menghabiskan waktu bersama,dia sering mencium pipiku sampai aku tidak berminat melarangnya.Merangkulku dan memelukku,semua kadang membuatku kehabisan nafas. Begitu sampai kamarku,aku malah ga bisa tidur.Mungkin karena tadi siang aku tidur juga tadi dengan Nino.Menjelang subuh baru aku tertidur.Jam setengah enam pagi,mamaku sudah jerit jerit memyuruhku bangun. Itu yang membuatku lesu begitu jam pulang sekolah "Ngapa lo Non?,lesu amat abis di gagahin ya?"ledek Omen melihat aku tiba di parkiran motor Aku mendengus kesal dan cemberut "Ngantuk!"jeritku lalu duduk di sebelah Nino di selasar aspal parkiran motor "Ngatuk banget yak?"tanya Nino melihatku  bersandar di bahunya dengan mata terpejam "Hm..."gunyamku "Ayo pulang naik taksi aja!"katanya menarikku bangkit "Lebay amat lo Noni!"ledek Omen lagi Aku merengut sambil merangkul lengan Nino.Omen tertawa melihat kelakuanku. "Motor lo kampret!"kata Roland menahan langkahku dan Nino menuju gerbang sekolah "Elo bawa balik deh nyong!,kasihan tar jatoh kalo tidur di motor"perintah Nino sambil melempar kunci motornya ke arah Roland setelah berbalik "Gue yang ketempuhan"keluh Roland menangkap kunci motor Nino "Jangan protes,mama gue masak di rumah,sampe rumah gue elo minta makan aja"kata Nino "Gue ikut ah!"kata Omen beranjak ke motornya "Karin mana Non?,mumpung Roland pakai motor Nino!,gue mau antar pulang"tanya Obi "Masih di kantin sama genk borju"jawabku "Genk borju siapa sih?"tanya Nino kepo "Genk an Rengga,Andi,sama Sinta No,sama Clara sama putri juga anak kelas XII"jelas Omen.Dia tau karena dia veteran jadi sebenarnya dia satu angkatan dengan Clara dan Putri si duo yang terkenal tukang bully di sekolah Nino hanya mengangguk "Gue susul Karin ah,tar gue susul ke rumah Nino"kata Obi beranjak ke dalam sekolah lagi "Udah sana bawa pulang No!"perintah Roland melihat aku merebahkan lagi kepalaku di bahu Nino "Ayo Non,apa mesti gue gendong!"godanya Aku merengut lalu melepaskan rangkulanku di lengannya "Dih ngarep"kataku jutek lalu mendahuluinya melangkah menuju gerbang Nino tertawa lalu menyusulku  lalu merangkul bahuku.Aku biarkan sampai kami dapat taksi. Di taksi aku langsung memeluk lengannya dan merebahkan kembali kepalaku "Elo tidur jam berapa sih semalam?,ngantuk banget!"tanyanya sambil mengusap kepalaku lembut "Jam 3"bisikku lirih dengan mata terpejam "Malam amat,kan gue balik jam 1"katanya Aku membuka mataku lalu menatapnya "Gue jadi ga bisa tidur gara gara elo!"protesku jutek Dia terbahak.Ga sadar apa kalo dia pulang malam banget dari rumahku semalam "Makanya jangan mikirin gue,gue mah udah banyak yang mikirin"godanya Aku merengut menatapnya lalu merebahkan kepalaku lagi di bahunya.Malas aku menanggapi "Lagi kenapa sih Non?,tumben manja!"ledeknya merubah posisiku karena dia merangkul bahuku,aku jadi memeluk pinggangnya "Elo lagi wangi,kan ga main bola"kataku sambil mengeratkan pelukanku mencari posisi nyaman untuk tidur Dua tertawa lalu mencium kepalaku gemas "Besok besok kalo abis main bola gue guyur minyak wangi deh,biar elo mepetin gue,enak Non d**a lo empuk"katanya berbisik "Hm....masih aja modus"kataku semakin malas menanggapi Dia tertawa lagi "Udah bobo katanya ngantuk"perintahnya mengusap kepalaku lagi Perlahan aku terlelap "Non sampe nih!"katanya membangunkanku dengan mencium keningku "Akhirnya"desisku terbangun Dia tersenyum "Udah sana tidur lagi"perintahnya "Iya...aku...eh kenapa aku sih?,gue maksudnya turun dulu ya"ralatku. Efek bangun tidur bikin aku salah fokus Dia tergelak "Aku juga ga pa Noni,lebih sopan"godanya "Dih emang elo pacar gue"kilahku jutek "Tau aku...ups jadi ikutan aku deh"godanya lagi Gantian aku tertawa "Ngarep aja jadi pacar gue"ledekku membalasnya Sudah biasa kalo kami saling meledek seperti ini "Udah sana masuk,gue juga mau pulang!"katanya mendorong bahuku "Iya...makasih ya Ino tayang tayang"kataku sambil mencium pipinya "Hmm...gantian elo yang ngarep jadi cewe gue"ledeknya Aku tertawa "Sedikit banyakan gaknya"elakku sambil membuka pintu mobil Dia menangkap tanganku "Sore gue jemput"katanya mengiatkan dengan janji nonton kami "Iya bawel,jemput gue jam 4 awas ngaret!,tar gue batalin"ancamku sambil melepaskan tanganny lalu menutup pintu mobil Aku buru buru masuk rumah untuk tidur.Lelahnya hari ini.Tidak hanya tubuhku tapi juga perasaanku.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN