“Aku, memang dulu mencintai Alyssa,” ucapnya dengan lirih. Air mata itu luruh kembali dari kelopaknya. Hatinya bak diremas-remas di saat dia sudah mencintai dosen killer yang awalnya begitu ia benci dahulu. Ternyata, seorang sosok suami yang sudah mendapatkan ruang di hatinya benar memiliki perasaan dengan orang lain. “Tapi, itu dulu saat aku belum mengenalmu, Rauna.” “Kenapa? Karena dia cantik, Ketua BEM, berprestasi? Tidak seperti aku mahasiswa yang biasa saja tidak bisa menjadi seperti Alyssa?” Arga menggeleng. “Aku lebih mencintaimu dari apa pun itu. Aku sudah melupakan rasa suka hanya sebatas kagum, bukan mencintainya.” Rauna menyunggingkan bibir. “Tadi, kalimat sebelumnya kau mencintai Alyssa, Mas. Apa aku perlu putar kembali omonganmu yang sejujurnya?” Tangan Arga meraih kedua
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari