Efek Obat Perangsang

1948 Kata

Rauna sampai membungkam mulutnya sendiri yang sangat memalukan di depan client-nya sendiri. “Pak, kumohon!” Gadis itu semakin blingsatan sampai badannya tidak beda jauh dengan ulat keket yang gemoy. “Kau yakin Rauna? Apa tidak akan menyesal?” Rauna memohon dengan memelas seperti kucing meminta ikan asin saat perutnya keroncongan. Malam itu, entah mengapa perasaan Arga merasa janggal saat istrinya pergi untuk show di acara konglomerat besar. Sebelumnya, Arga sudah mengetahui kalau malam ini ada jadwal istrinya lewat ponsel yang dicek saat Rauna sedang mandi. “Dia show di perusahaan ini? Bukannya dulu gosip CEO-nya hampir memperkosa karyawannya?” gumam Arga, yang melihat jadwal Rauna di wallpaper ponselnya. Sudah menjadi kebiasaan Rauna, seluruh jadwal show bulanan dijadikan wallpaper

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN