Hotel Melati

1930 Kata

“Tunggu apalagi? Ayo, buruan kalian keluar,” tekannya kembali. Kedua pasang mata itu yang sedang merasakan senam jantung, darahnya saling berdesir yang ternyata respon dari orang itu sedikit menyeru yang membuat keduanya semakin mencekam di dalam ruangan rias khusus milik Putri seketika menjadi seperti di tengah hutan rimba. Apa dia tadi mendengar apa yang dibicarakan sama Putri ya? Rauna berbatin saat melihat netranya yang sudah begitu dekat. “Oh iya, Mas. Lupa,” sahut Rauna dengan entengnya. Orang yang sudah memanggil mereka berdua adalah Arga suaminya Rauna sendiri. Tetapi, yang membuat Rauna dan Putri merasa aneh ialah sikap Arga yang tadinya Rauna ceritakan begitu perhatian, lembut, penyayang sepertinya hoax di depan mata. Lelaki itu pun mengerutkan kening. “Mas?” Gadis itu meng

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN