Kesempatan Kedua

1900 Kata

Arga mengecup pucuk kepala Rauna dengan disuguhkan doa yang ia panjatkan. Ia tidak bisa membuat kata-kata yang indah seperti puisi atau sajak yang mampu menaklukan hati seorang perempuan. Dengan seikat bunga dan sekeping cokelat layaknya Romeo dan Juliet. Inilah Arga Pratama yang menyatakan cinta dengan menjadi dirinya sendiri tanpa menjadi orang lain. "Aku mencintaimu Rauna Arabella," lirih Arga di samping telinga Rauna. Gadis itu terdiam seribu bahasa. Ia takut untuk menjawab kata 'iya' yang kini, Arga berhasil meluluhkan hatinya. Namun, sejuta gengsi dari gadis itu masih ada di dalam bayangan otaknya. I-iya," sahutnya singkat. Lelaki itu menyipitkan matanya. "Iya? Kok, iya sih?" "Hah? Terus gimana?" "Balas dong. I love you, too." Gadis itu menyunggingkan bibirnya. "Kok, maksa si

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN