Alvino dan Meidina adalah dua orang asing yang tidak pernah memiliki ikatan batin apapun layaknya sepasang kekasih. Mereka hanya dipertemukan dalam suatu perjodohan karena adat.
Alvino, seorang pria metropolitan yang bebas dengan segala prinsip kebebasan yang paling benar menurut dirinya sendiri. Segala bentuk kesenangan duniawi pernah dia rasakan dalam hidupnya. Meski begitu dia masih saja tunduk dan hormat pada adat budaya ranah kelahirannya, Minangkabau.
Meidina, seorang janda muda yang masih enggan menikah setelah kematian suaminya 5 tahun silam. Perempuan yang telah lama hidup di perantauan, sudah mampu menaklukkan kerasnya kehidupan kota besar, memiliki usaha yang sukses dan juga segala bentuk harta dunia yang diimpikan oleh banyak orang. Namun dia tetap menjadi seorang wanita penurut dan tunduk pada adat budaya orang tuanya, Minangkabau.
Perbedaan keduanya begitu mencolok, apakah bisa dua orang berbeda dunia dan berbeda cara pandang hidup itu dipersatukan dalam suatu ikatan sakral pernikahan?