Part 16

1563 Kata
Part 16 "Sepertinya teman kamu ini mengalami depresi sudah dari lama dan masalahnya depresi ini cukup membahayakan teman kamu sendiri. "seorang pria tua berjas putih tengah melipat kembali kacamatanya lalu pandangannya ke depan menatap gadis remaja yang masih berseragam tengah menatapnya bingung. " Sebenarnya dia bukan teman saya, maksud saya dia itu hanya teman satu sekolah gitu. " Dokter itu nampak tersenyum kecil mendengar ucapan gadis ini yang terlihat gugup. " Iyaya kamu ini Fi, dia tampan masak bukan teman kamu sih? "Dokter itu terkekh pelan, ia mengenali gadis cantik karena dirinya ialah seorang dokter pribadi dari keluarga Radhika. " Dok udah deh jangan bikin Fio makin kesal, cepat jelasin dia punya penyakit apa? "Fio bersedekap kala digoda oleh dokter tua ini. " Self-injury,"kata dokter bername tag Fadli. "Apaan tuh? " "Self-injury adalah perilaku menyakiti dan melukai diri yang dilakukan secara sengaja. Ini merupakan salah satu bentuk dari gangguan perilaku yang terkait dengan sejumlah penyakit kejiwaan. Self-injury dapat berupa tindakan melukai tubuh dengan benda tajam atau benda tumpul, seperti menyayat atau membakar kulit, memukul tembok, membenturkan kepala, dan mencabuti rambut. Penderita self-injury juga dapat dengan sengaja menelan sesuatu yang berbahaya, seperti cairan deterjen atau obat nyamuk, bahkan menyuntikkan racun ke dalam tubuh. "Dokter Fadli itu terlihat membuka sebuah buku besar sembari menjelaskan tentang penyakit depresi yang diderita oleh lelaki remaja yang dibawa Fio ke kliniknya. " Ishh kok bisa gitu sih? "Fio bergidik ngeri mendengar penyakit depresi yang baginya itu sangat berbahaya sekali. Tubuhnya merasa merinding kala teringat hal tadi saat melihat sosok laki-laki itu nampak menyakiti kulit tangannya sendiri. " Ya bisa dong karena Self-injury ini dilakukan untuk melampiaskan atau mengatasi emosi berlebih yang tengah dihadapi, misalnya stres, marah, cemas, benci pada diri sendiri, sedih, kesepian, putus asa, mati rasa, atau rasa bersalah. Bisa juga sebagai cara untuk mengalihkan perhatian dari pikiran yang mengganggu." "Penyebab emosi tersebut apa kalau gitu dok? "tanya Fio yang mulai penasaran tentang depresi itu. "Berbagai emosi tersebut bisa muncul akibat dari: Masalah sosial: Perilaku self-injury rentan terjadi pada orang yang sedang mengalami kesulitan hidup dan masalah sosial, misalnya menjadi korban bully(perundungan) di sekolah, atau tertekan dengan tuntutan dari orang tua dan guru.Bisa juga karena sedang konflik dengan keluarga, pasangan, dan teman, atau mengalami krisis identitas yang menyangkut orientasi seksual. Trauma psikologis: Kehilangan orang yang dicintai dan menjadi korban kekerasan emosional, fisik, atau seksual bisa membuat seseorang merasa hampa, mati rasa, dan rendah diri. Mereka menganggap dengan menyakiti diri sendiri bisa mengingatkan dirinya bahwa ia masih hidup dan merasakan sesuatu layaknya orang lain. Gangguan mental: Self-injury ini juga bisa muncul sebagai gejala dari beberapa penyakit mental, seperti gangguan mood, depresi , gangguan makan, gangguan stres pascatrauma (PTSD), gangguan penyesuaian."penjelasan panjang lebar itu akhirnya membuat Fio sedikit demi sedikit merasa paham dan mengerti maksud dari itu semua. Fio menatap laki-laki yang tengah terbaring lemas dan dikedua tangannya terdapat perban yang cukup tebal karena sehabis diobati. "Ya sudah kalau begitu, kamu bisa menemani teman kamu itu tapi jangan marah-marah, dokter tau kalau kamu sifatnya keras. Tolong hadapi teman yang seperti itu jangan pakai kekerasan, ingat dia punya penyakit yang harus segera ditangani. Oh ya jangan lupa kamu suruh dia untuk segera periksa karena pelaku self-injury perlu mendapatkan perawatan khusus dari ahli kejiwaan, baik psikolog ataupun psikiater. Psikolog atau psikiater akan melakukan pemeriksaan untuk mendiagnosis perilaku self-injury dan menentukan penyebabnya. Penanganan akan diberikan sesuai penyebab munculnya perilaku ini." "Dan jangan terlalu khawatir, teman kamu tidak sampai terlalu dalam mengalami depresi itu, semoga saja teman kamu mau diajak untuk periksa jadi mungkin tak butuh waktu lama teman kamu bisa sembuh layaknya anak normal seperti anak lain. " " Baiklah dok, terima kasih telah membantu Fio tadi walau itu mendadak sekali. "Fio merasa tak enak mengingat tadi ia memaksa dokter pribadi keluarganya untuk segera datang ke klinik tempat dokter itu biasanya praktek namun tadi memang dokter Fadli sedang tidak ada di klinik. Setelah Dokter Fadli itu keluar dari ruangan ini, Fio pun berjalan menghampiri laki-laki itu yang tengah tertidur pulas. Fio memandangi wajah laki-laki itu yang mana memang ia akui jika lelaki ini tampan sekali, wajahnya memang terlihat garang tapi saat tidur seperti ini wajahnya imut seperti bayi. Gadis itu merasa iba mengetahui jika lelaki pemarah ini memiliki gangguan kejiwaan yang berbahaya juga. Tak lama juga Fio tidak sengaja kedua matanya melihat jari-jari tangan lelaki itu mulai bergerak pelan dan Fio pun langsung menatap wajah laki-laki itu yang ternyata kedua matanya sedikit demi sedikit terbuka lebar. Laki-laki itu menatap dirinya terkejut dan segera ia memposisikan tubuhnya untuk duduk membuat Fio tersentak kaget. "Woy tenang elah! "Sepertinya Fio lupa dengan ucapan dokter tadi jika ia tak boleh berbicara kasar pada laki-laki itu. " Lo kenapa bawa gue ke sini? "tanya laki-laki itu yang merasa cemas melihat sekitar ruangan ini yang sepertinya ruangan rumah sakit. " Lo itu bukannya terima kasih belum mati upss! "pekik Fio yang sadar akan ucapan membuat ia langsung membekap bibirnya sendiri dengan kedua tangannya. " Kepalaku pusing. "laki-laki itu memegang kepalanya yang terasa pening. " Mangkanya lo tenang dulu deh, udah deh nurut aja. "Fio mendengus sebal sebab ia sebenarnya tak mau berurusan dengan laki-laki menyebalkan seperti ini. Laki-laki itu terdiam dan melihat kedua lengannya yang tengah diperban lalu tiba-tiba ia menangis dengan sendirinya. Fio mendekati laki-laki tersebut kala dilihat laki-laki itu tengah menangis dan tanpa diduga laki-laki itu memeluk perutnya sambil menangis. Mulut Fio terbuka serta tubuhnya mematung melihat apa yang dilakukan laki-laki itu padanya. "Hiks hiks gue anak yang gak berguna. Gue pengen hidup kayak anak yang lain, gue gak bisa! Ini salah gue, gue salah hiks hiks. "Laki-laki itu malah meracau tak jelas membuat Fio merasa khawatir. " Hey lo ngomong apa sih, mending minum dulu deh ya. "Fio mencoba melepaskan pelukan cowok itu tapi cowok itu tetap saja memeluknya. " Tangan lo apa gak sakit kalau lo meluk gue erat gini. "Fio menghela napasnya lelah saat melihat laki-laki itu masih saja menangis, meracau tak jelas dan ditambah lagi masih memeluknya erat. Mau tak mau kedua tangan Fio bergerak untuk membalas pelukan itu dengan mengusap lembut punggung laki-laki itu serta sesekali ia mengusap pelan rambut laki-laki itu. Pada akhirnya laki-laki itu melepaskan kedua tangannya yang memeluk tubuhnya, itu membuat Fio lega tapi saat ia mencoba tuk berbalik badan tiba-tiba laki-laki itu menahannya dan menatapnya seperti tatapan pertolongan. "Bantu gue, bantu gue biar gue sembuh dari penyakit ini. Lo adalah satu-satunya orang yang tau gue punya depresi. Gue mohon. "suara parau laki-laki itu membuat Fio merasa iba. " Emm baiklah, gue bakalan bantuin lo. "setelah berpikir pun akhirnya Fio memutuskan itu membuat laki-laki itu tersenyum lebar dan segera memeluknya namun segera Fio menahannya karena ingin ke kamar mandi segera. ... " Kalian lagi kalian lagi, saya sampai bosen lihat wajah kalian bertiga! "teriak seorang guru wanita itu pada tiga orang gadia remaja tengah berdiri di hadapannya. " Hahhh yaya bu gak usah dilihat juga gapapa."salah seorang gadis tengah merasa malas mendengar omelan kepala sekolahnya ini yang terlalu mengurusinya. "Kamu ini Siska, enak aja kamu ngomong begitu sama saya! "bentak guru itu sembari berkacak pinggang. " Bu saya mau tanya? "tanya seorang gadis berambut sebahu yang berdiri di sebelah kanan Siska tengah mengangkat tangan kanannya. " Iya, apa Bella? " " bu sebenernya manggil kita bertiga ke sini itu untuk apa? Kok tiba-tiba bu Kinah marah-marah ke kita? "Bella nampaknya bingung dan ucapannya itu diangguki langsung oleh kedua temannya itu. " Haduh saya ini sampai lupa sama masalah yang kalian buat ini. "bu Kinah terlihat memijit pangkal hidungnya pelan, wanita tua itu sungguh merasakan pusing pada kepalanya jika mengurusi para murid nakal berasal dari keluarga orang kaya. " Maklum faktor U ya gitu,"ceplos Vita sambil terkekeh pelan, yang dimaksud faktor u adalah faktor umur yang dimana kepala sekolahnya ini memang sudah tua. "sini kalian ikut saya! "bu kinah terlihat berjalan menuju komputernya yang mana memang sudah menyala, wanita itu terlihat menancapkan flashdisk ke komputer. Tak lama kemudian bu Kinah memencet tombol play dan terlihat di sana. Sosok tiga gadis dan satu orang pria tengah berada di parkiran dan seorang pria itu tengah sibuk mencabut apapun bagian penting di sepeda, memakai peralatan khusus untuk mengambil barang barang penting di sepeda itu hingga sepeda itu tak berwujud seperti semula. Saat melihat video yang sedang diputar itu terlihat jika ketiga gadis itu tengah terkejut dan merasa takut satu sama lain. Bahkan kedua mata Bella sudah berkaca-kaca duluan karena sebenarnya ia tak ikut-ikutan masalah itu tapi jikalau orang tuanya tau tentang kelakuannya suka membully orang pasti akan marah apalagi ini sepeda milik Noel, keluarga yang sangat baik pada keluarganya itu. "Ibu kira kalian itu nakalnya masih batas wajar tapi setelah melihat video ini, saya jadi kecewa dengan kalian ternyata kalian suka membully orang. "bu Kinah nampak menggelengkan kepala melihat kelakuan muridnya ini yang nakal dan itu sangat merugikan orang lain. Siska baru sadar jika dipenjuru sekolah ini banyak terpasang cctv namun saat ia melakukan itu memang tak berpikir panjang lagi karena saking emosinya yang sudah meluap sedangkan Vita pun menyesal sebab kelakuannya ini sangat fatal dan ia baru menyadari itu. "Mau tak mau orang tua kalian harus tau soal ini. "final sudah keputusan bu Kinah terhadap masalah ini semua. " TIDAK! "Teriak ketiga gadis remaja itu bersamaan. ...
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN