Aku memesan taksi online dan segera masuk dengan tubuh basah kuyub begitu mobil berhenti di depanku.
Ting!
Pesan masuk dari Mas Adi Jaya.
Kamu di mana, Mel? Seharusnya kamu tidak hujan-hujanan karena kamu selalu flu jika terkena hujan
Aku tersenyum miring membayangkan saat ini Mas Adi Jaya sedang cemas memikirkanku. Itu yang kusukai darinya, Teman. Dia sangat perhatian.
Kembali ke rumah sekarang, kita masih harus bicara
Tanganku gatal ingin membalas, tapi aku memutuskan tak ingin membalas. Aku ini selain perempuan tegar yang pandai menyembunyikan kesedihan, aku juga perempuan gengsian. Itu lah sebabnya aku langsung setuju ia mentalakku. Aku gak mau terlihat murahan dengan mengemis cinta, atau sekadar menanyakan alasannya, tapi sebagai gantinya, aku berpikir pintar. Aku akan dengan senang hati membayar lelaki tangguh yang bisa menghamiliku dalam waktu satu bulan, dengan begitu aku bisa datang pada Mas Adi Jaya, mengatakan bahwa aku hamil dengannya. Itu caraku datang dengan harga diri. Aku akan mengatakan aku datang padanya, karena aku hamil. Mas Adi, aku benar-benar tak sabar menunggu moment itu.
Pesan kembali masuk, aku tak membuka. Benda mahal keluaran terbaru di tanganku akhirnya berdering, peneleponnya Mas Adi Jaya tercinta.
Aku tersenyum senang. Aku tak mau mengangkatnya biar dia cemas. Akhirnya dering bergenti.
Ting
Ting
Ting
Kini, pesan WA berkali-kali masuk ke HPku. k****a, dari Mas Adi semuanya, menanyakan aku sekarang di mana, ia sangat cemas, katanya. Itu yang kusukai darinya, selalu khawatir, selalu perhatian, tak peduli selingkuh. Aku tak mempermasalahkan ia selingkuh karena aku yakin ia melakukannya karena ibunya ingin segera menimang cucu. Lihat saja nanti setelah aku hamil, Mas Adi pasti akan kembali padaku, karena aku yang dicintainya, seorang. Kamu gak percaya? Lihat saja nanti. Aku tahu benar Mas Adi Jaya, dia sangat cinta aku. Aku tersenyum sendiri membayangkan Mas Adi Jaya akan mengemis-ngemis memintaku kembali padanya jika aku hamil nanti. Aaah, sungguh gak sabar aku nunggu moment itu, di mana pangeran hatiku mengemis cinta. Ha ha
*Nanti yang terjadi dua bulan kemudian bikin kaget. Kamu mungkin gak nyangka banget.