Bab 18 ♡Berusaha Tersenyum♡

1052 Kata

Kedua mataku mungkin tak dapat melihat bagaimana dirimu disana. Tetapi, kedua telingaku dapat mendengar suaramu disana. Dan, hatiku dapat merasakan bahwa kamu sangat merindukanku ******* Bian melamun. Ia membiarkan tangannya bersedekap tanpa mau menyentuh makanan dihadapannya. Padahal makanan itu sudah memanggil Bian untuk segera datang mengunyahnya. Huh, Bian sedang galau jadi tidak bisa berfikir lebih jernih jika perutnya saat ini juga sedang marah kepadanya karena tak kunjung diisi makanan. "Apa yang sedang kamu lamunkan, Bian?" tanya Nana khawatir. Bian menoleh menatap mamanya. "Enggak ada, ma." "Mama tahu kamu sedang merindukan Kania, bukan?" "Enggak kok, ma," elak Bian. "Gak apa. Jujur saja sama mama." Bian menghela nafas. Ia mengangguk. "Mencoba mengerti lebih baik, sayang.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN