Chapter 3 : Children's Home

1145 Kata
Gedung Sanggar Seni Momoa (SSM).. Ruby dan Karina akhirnya meninggalkan apartment Ruby menuju kantor sanggar. Sesampainya di sanggar sudah ada Tiara Anjani, Putri Sadika, Angle Anggunia dan karyawan yang lainnya. “Halo semua..” sapa Karina dengan senyum yang mengembang di wajah cantiknya. “Haii..” sapa semua orang di ruangan serempak. “Hai hai hai..” Tak lama kemudian terdengar suara seseorang dengan nada ceria di belakang Ruby dan Karin. Ya, dia Febby Dilangkar lelaki tampan humoris memiliki banyak ke ahlian, biasa disebut multitalenta. “Haii guys.. akhirnya kalian sampai juga.” Sapa Tiara. “Ya dongg..” sahut Karina. “Apa kami sepenting itu? Sampai di tunggu-tunggu?” tanya Febby. “Hist. Pede sekali anda tuan!” sarkas Putri. Dan yang lainnya cekikikan mendengar pertanyaan tidak berbobot Febby. “Kita ada meeting pagi ini. Tidak lupakan?” tanya Ruby memberitahu. “Oya.. hampir lupa. Gegara liat wajah cantik Ruby, hehee..” jawabnya. Ruby menghela napas panjang. Kemudian Febby meletakkan tasnya dan duduk di kubikel nya. “Guys.. Mr. Huo udah datang, belum?” Tanya Febby Dilangkar. “Belum Feb.. kalau udah dateng kita gak disini sekarang.” Jawab Anggun. Febby mengangguk-anggukkan kepalanya. Tak lama kemudian lewatlah Mr. Huo tersenyum ramah yang langsung di sapa oleh Anggun. “Selamat pagi Mr. Huo!” sapanya. Kompak semua mendongak menatap Mr. Huo. “Pagi.. sudah pada sarapan belum nih?” jawabnya. “Sudah dong, Mr. Huo sendiri sudah sarapan? Pasti sudah biasanya kan gitu Hehee..” tanya Putri yang di jawab sendiri olehnya. Semua bersorak pada putri. Mr. Huo adalah seorang boss yang ramah, tegas dan dapat menempatkan diri. Ada saatnya harus serius dan ada saat becanda ria bersama bawahannya. Dia memang boss di kantor seni miliknya. Tapi dia sering bergaul dengan bawahannya sendiri sudah seperti keluarganya karena baginya kantor seni itu rumah keduanya setelah rumah orang tuanya. “Btw. Setengah jam lagi kita meeting.” “Siap pak.” Sahut isi ruangan kompak sambil tangan di angkat bak memberi hormat pada sang komandan. *** Hari ini langit biru begitu cerah dihiasi oleh awan putih yang indah. Ditambah sepoi angin menyejukkan. Waktu makan siang telah berlalu kini kembali ke aktifitas bagi pekerja kantor hingga waktu pulang menghampiri. Children’s Home.. Ruby dan Anggun, hari ini janjian akan jalan-jalan bersama sekalian mengunjungi Children’s Home. Ruby dan Anggun sering sekali mengunjungi tempat itu yang di kelola oleh rekan kerja mereka Febby. Yang sering mengunjungi Children’s Home adalah Anggun, Ruby dan Karina. Tapi hari ini karina tidak ikut mengunjungi Children’s Home karena ada kepentingan keluarga. Febby sendiri baru pindah ke Indonesia sekitar 2 tahun lebih. Itu karena keluarga Febby akan memiliki bisnis di Indonesia. Itu sebabnya Febby memutuskan untuk tinggal di Indonesia dan Pertama kunjungannya ke Lampung untuk menemui sepupunya Karina. Dulu sewaktu mereka masih kecil Febby pernah tinggal bersama Karina selama 6 bulan. Selain Karina dia punya teman lain yaitu Lily Delima dan Angle Anggunia sahabat Karina. Febby senang berteman dengan Lily Delima, namun 5 bulan Febby tinggal dirumah Karina, karena seluruh keluarga Lily Delima pindah ke Bengkulu. Febby merasa kehilangan. Meski masih ada Angle Anggunia, Karina Maharani Guhau dan Sahdewa Ranu Guhau. Febby tidak terlalu suka berteman dengan Ranu karena dia terlalu nakal dan bandel mau menang sendiri sedangkan Karina dia cengeng dan manja. Apalagi Angle Anggunia tetangga Karina sangat manja dan suka merajuk membuat kepalanya pusing dan mau pecah. Hanya Lily Delima lah yang dia suka, karena Lily delima memiliki wajah ramah, ceria dan perhatian dia selalu mengutamakan orang lain ketimbang dirinya sendiri. Sebulan kemudian Febby dijemput keluarganya kembali ke jepang. Febby berdarah Indonesia-Jepang. Tidak sia-sia kunjungannya untuk menemui sepupunya itu. Ternyata Lily Delima telah kembali. Itu sebabnya dia ingin tinggal di lampung ketimbang Palembang. Selain kerja di sanggar keseharian Febby di habiskan di Children’s Home. Febby suka anak-anak hingga akhirnya dia ber-inisiatif untuk mendirikan Children’s Home itu. Children’s Home adalah sebuah rumah yang di sediakan khusus untuk persinggahan anak-anak dan yang mendirikan Children’s Home itu adalah Febby. Febby mendirikan Children’s Home itu kurang lebih dua tahun. sebelum tinggal di Children,s Home Febby tinggal dirumah Karina. Children’s Home juga menyediakan berbagai kegiatan yang bersifat membangun bakat anak-anak yang singgah di tempat itu. Yang tinggal disitu banyak kalangan dari anak yatim dan tidak memiliki keluarga dan ingin tinggal disitu. Kurang lebih sudah dua tahun ini Children’s Home sudah menarik banyak perhatian dari petinggi-petinggi yang ada di daerah itu. Dan banyak yang bersimpati dan mendukung adanya Children’s Home tersebut. Sebelum Ruby dan Anggun pergi ke Children’s Home, mereka mampir ke Mini Market terlebih dahulu untuk membeli beberapa makanan sebagai buah tangan. Sesampainya di depan gerbang Children’s Home langsung di sambut antusias oleh anak-anak itu. Mereka sangat gembira tawa polos anak-anak itu menggema di tempat itu. “Hola.. semua.” Sapa Ruby mendekat bersama Angel. “Kakak.. kakak.. datang..” suara hiruk pikuk anak-anak berhamburan menuju Ruby dan Anggun. “Kakak sudah datang.. ayo.. ayoo..” senyum mengembang di wajah mereka semua. Menunjukkan senyum polos di wajah anak-anak itu. “Kakak kalian apa kabar?” sapa seorang anak yang terlihat lebih besar diantara yang lain anak itu kisaran berumur 12 tahun. Senyum ramah di wajahnya terlihat alami memancarkan aura kebahagiaan. “Alhamdulillah baik dong..” jawab Anggun. “Kalian semua gimana? Sehat semua kan?” tanya Ruby bertubi-tubi. “Alhamdulillah kakak Lily, kami semua sehat.” Jawab anak itu. Ya, hanya Karina sahabat kecilnya dan sekarang pun sudah jarang memanggilnya Lily, di Children’s inilah, Ruby dipanggil dengan nama kecilnya Lily. “Ahh.. ya, kakak Lily dan Angle bawa sesuatu untuk kalian.” Ucap Ruby sambil mengangkat satu kresek besar berwarna putih. “Tapi jangan berebut ya bagi-bagi.” Imbuhnya. “Oke kak, terima kasih ya kak.” Dengan rasa senang mereka mengambil keresek itu dari tangan Ruby dan mulai berbagi. “Sama-sama sayang. Oya mana kak Febby nya?” tanya Anggun. “Ada di Rumah Pribadi kak, kesana saja atau ku antar saja ya.” Jawab mereka masih dengan senyum sumringah. “Tidak usah sayang kak Lily dan kak Angle saja yang kesana. Kalian main saja dan jangan berantem ya.” Ucap Ruby. “Iya, kalian gak boleh nakal pokoknya, ya. Nanti ibu peri marah. Oke.” Ucap Anggun menimpali. “Oke kak.” *** Febby sedang ada di ruangan samping kamarnya. Dia duduk depan meja dengan tangan yang menari di atas keyboard matanya melirik keyboard dan layar monitor yang ada di depannya. Febby terlihat sangat serius sedang mengerjakan sesuatu di ruang kerjanya. Sampai akhirnya dia mendengar seseorang memanggil namanya. “Febby... Feb?” terdengar suara pekikan memanggil namanya. “...” Febby terdiam memahami siapa yang memanggilnya. “Feb... lo di mana sih?” tanya Anggun. Tak lama keluarlah Febby dari ruang kerjanya. “Lily..Angle..” sapanya tersenyum ramah
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN