Bertemu Laras adalah kebetulan yang terlalu baik. Sebuah kemewahan yang selalu diikuti dengan masalah besar di belakangnya. Menyadari hal ini, Felix terkekeh. Tidak ada kemewahan tanpa perjuangan, ia pun tidak pernah memercayai keajaiban. "Lama tak jumpa," ucap Felix kepada pria yang kini berdiri di hadapannya. Sikap protektif membuat Felix spontan mencekal lengan Laras, menariknya ke belakang serta melindungi kekasih dari penghianat yang pernah menjadi tangan kirinya. Pria itu tersenyum meledek, sudah hampir lima belas tahun bekerja pada Felix. Baru sekali ini ia melihat Felix terusik karena kehadirannya. "Bagaimana kabarmu, Bos?" Senyum pada satu sudut bibirnya membuat Felix merengut. Pria itu masih sama seperti beberapa waktu lalu saat menghajarnya habis-habisan. Pria itu menatap