ADIK IPAR-18

2008 Kata

Safir membawakan dua gelas espresso menuju balkon kamarnya. Disana Ruby duduk seraya memainkan ponsel barunya, iphone, seperti yang diinginkan Ruby. Safir menyanggupi dengan harga cukup fantastik. Sembilan belas juta. "Untukmu,"Safir menyerahkan satu gelas espresso untuk Ruby. "Makasih, kak." Ruby menerimanya dan meletakkan di meja kayu tak jauh dari tempat duduk yang sering dijadikan Safir tempat rebahannya. "Ruby tau cara mengoperasikan ponselnya?" tanya Safir mengambil posisi duduk di samping Ruby. "Tau dong, aku suka mainin ponsel Topaz." ucapnya tanpa mengalihkan tatapan dari layar ponsel baru itu. "terima kasih ya, kak." ucapnya kemudian melihat Safir. Safir mengangguk tetap memasang senyum di wajah walau hatinya sedikit kesal setiap mendengar nama kekasih Ruby. Ruby sela

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN