Cukup Jadi Kenangan

1547 Kata

Aku memalingkan wajah ke arah samping. Aku harus melawan perasaan ini .. ingat dia tidak pernah suka kepadaku. Ini hanya perasaan bersalahnya akibat kejadian kemarin malam. "Nggak ada yang perlu dimaafin kok Wie. Apa yang salah?" Aku berhasil mengumpulkan segala kekuatan untuk menjawab. Dia melonggarkan pelukannya dan menatap kearahku. Aku tetap tidak mau melihat ke arahnya, bisa runtuh pertahananku. "Aku tidak bermaksud berbicara seperti itu semalam. Kamu jadi salah paham," ucapnya. Aku melepaskan diri dan duduk disalah satu kursi. Aku tidak mau lagi mendengar seperti ini. Sudah dia ucapkan sekarang dia bilang aku yang salah paham.Salahnya dimana coba? Dia langsung mengambil posisi duduk dihadapanku. "Please jangan ada yang berubah Pris.." Aku tersenyum tipis menanggapinya. "Tida

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN