36

2169 Kata

Puspa menghela napas berat, ganti bertopang dagu menggunakan tangan kiri, sebab tangan kanannya mulai kesemutan. Seperti biasa, suasana toko malam ini sepi sehingga Puspa punya banyak waktu untuk bengong. Ia masih kepikiran soal perlakuan beda Gahar kemarin malam. Ya, Gahar mungkin melakukan semua itu—mepet-mepet, cari kesempatan dalam kesempitan, ngomel karena khawatir, tidak berarti apa-apa. Mungkin Gahar melakukan itu ke semua orang. Namun, Puspa tidak bisa untuk tidak GR. Sepertinya seseorang benar-benar harus memukul kepala Puspa dengan sesuatu agar ia berhenti mengkhayal. Melihat sosok Gahar berjalan lurus ke arah counter customer service, Puspa sontak berdiri tegap, memasang sikap siap. Gahar jam 8 malam masih di Gunamart, padahal setahu Puspa, dia berangkat sejak pagi hari. “P

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN