“Mau apa kau memanggilku lagi?” ketus Jesslyn begitu ia membuka pintu vila. Matanya mengitari ke seluruh langit-langit vila tersebut dan juga benda-benda yang ada di sana. Jesslyn merasa tak aman lagi setelah mendengar jika terdapat rekaman video yang menunjukkan saat-saat dirinya sedang bersama Gerry beberapa hari yang lalu. “Tenang saja, aku sudah melepas semua cctv yang ada di vila ini. Kemarilah!” titah Gerry. “Suara siapa yang terekam dalam file audio di pesanmu itu?” tanya Jesslyn yang masih saja ketus pada Gerry. “Apa kau tidak tahu?” Jesslyn tak ingin menjawab. “Apa kau tidak bisa menebak? Siapa lagi yang akan mengeluarkan suara desahan tertahan sambil memanggil-manggil nama Harry? ‘Ah, Harry, cepatlah Harry, sebut namaku sayang. Aku sudah tidak tahan lagi Harry.’ Menurutmu