Kinan termenung di dalam kamarnya, gadis itu tampak duduk di depan jendela menatap luar dengan tatapan kosong. Entah apa yang ia inginkan saat ini. Pikirannya terus mengarah pada Romi. Mungkinkah pria itu merasakan perasaan yang sama seperti dirinya. Kinan mengusap lengannya sambil melipat kedua tangannya di dadaa. Bunyi pintu terbuka membuat Kinan menoleh melihat siapa yang datang. Pria muda yang Kinan ketahui adalah adiknya. Nico tersenyum di ambang pintu lalu berjalan mendekati Kinan. Kinan memutar tubuhnya menatap Nico yang mendekat dengannya.
"Mama menyuruhku untuk membawa kakak turun." Kinan tersenyum tipis menatap Nico.
"Apa mereka sudah tiba?" Nico mengangguk mengerti. Kinan bertanya tentang temannya yang akan datang.
"Sudah, baru saja. Ayo kak?" ajak Nico menarik tangan Kinan.
