Hari pertunangan yang sudah di rencanakan akhirnya tiba. Kinan menatap dirinya di pantulan cermin dengan wajah di tekuk murung. Tidak ada semangat dalam dirinya, bahkan mengakui cintanya pada Romi juga tidak ada gunanya. Romi bahkan menolaknya, ia malah mengusir Kinan agar cepat pulang. Kinan memainkan alat make up nya sambil menunggu seseorang yang datang menjemputnya. Mira dan Naya juga sudah hadir disana, mereka berdua sedang berada di luar. Mungkin sedang melihat dekorasi gedung pertunangan Kinan. Kinan menoleh menatap kearah pintu kamar hotel. Seseorang masuk kedalam kamarnya, ia melihat Liana berjalan mendekatinya. Wanita itu tersenyum pada Kinan. Baju Liana hampir berwarna senada dengan yang Kinan gunakan. "Cantik sekali, jangan di tekuk dong wajahnya." Liana menatap Kinan dengan t
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari