Alasan mengapa seseorang bisa bahagia adalah saat ia sempat rasakan duka luka lebih dulu, atau saat ia justru tak pernah merasakan apa-apa alias hambar, sekelilinya tampak membosankan sampai menarik sudut bibir saja tak sudi, tapi tiba-tiba tertawa? Mungkin setangkai ilalang milik semesta tengah menggelitiknya dari sudut yang lain, yang tak ia tahu di mana itu, serta apa sebabnya. Lantas, alasan seseorang memilih diam saja kemungkinan besar tengah rasakan pening melanda pikiran, sesuatu yang membuatnya terus menerka-nerka mencari jalan untuk sebuah jalan keluar dalam labirinnya sendiri. Kaktus-kaktus itu masih utuh di sana, meski tertiup angin tetap diam saja—seperti pemiliknya, jendela swing kamar telah terbuka lebar sejak pagi, menarik angin agar bertamu, tapi si pemilik kamar justru te