Kedatangan Teman Lama

1601 Kata

Aku hendak masuk kamar mandi, namun langkah kakiku terhenti ketika aku menubruk sesuatu didepanku. Ha? Aku mencium d**a Mas Naren. Apa aku sudah gila? Aku tidak menyadari jika Mas Naren didepanku, aku terlalu kebelet sehingga tak melihat apa pun didepanku. Aku membulatkan mata dan mendongak menatap Mas Naren, alisnya nyaris bertaut, ia pasti heran dan mungkin mengira aku sengaja mencium dadanya. “Maafkan aku, Mas. Aku tiak sengaja,” kataku mengelus leher belakangku yang tak gatal. Mas Naren mengangguk lalu melangkah melintasiku, wangi mint di tubuhnya sangat lah menyengat di indera penciumanku. Aku hampir terlena dan terpancing oleh wangi itu, ku gelengkan kepalaku agar tersadar dari lamunanku yang j*****m ini, bahkan sampai lupa kalau aku akan ke kamar mandi. “Nak, apa yang kamu lakuk

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN