Narendra POV. “Siapa yang menyuruhmu duduk?” tanyaku pada Syafana. Syafana melangkah menuju dapur dan tak lama kemudian melangkah menuju ruang tamu. Aku sengaja melakukan itu untuk membuatku sadar bahwa pernikahan yang ku jalani ini bukan yang ku inginkan, aku hanya membayarnya untuk anak-anak. Dia pegawai yang berstatus istri. Bukan yang sebenarnya. Aku jengkel setiap kali dia tersenyum, aku jengkel setiap kali dia tertawa, semua hal yang membuatku diam seribu bahasa adalah ketika ia tersenyum dan tertawa. Aku tidak menyukai semua itu. “Daddy kenapa melakukan itu pada Tante?” Kirana menatapku seolah ia tidak suka dengan apa yang aku lakukan. “Begitu lah kalau cemburu.” Ksatria melanjutkan. Ha? Cemburu? Darimana Ksatria menilai itu? Haha tidak mungkin aku cemburu pada seorang yang ti