Wawancara Dadakan

1515 Kata

Apa pun yang ada di dalam pikiran keluarga Hadinata, Mayang tidak bisa mengetahuinya. Mereka semua masih diam seolah sibuk dengan pikiran mereka sendiri. Dan Mayang tidak menyalahkan mereka semua. Cukup lama mereka terdiam sampai Charissa yang duduk di bangku tengah bersama dengan Harun menoleh kepada Mayang yang duduk di samping Danisa yang berada di kursi belakang. Charissa melihat Mayang begitu tenang. Wanita muda itu begitu pandai menyembunyikan perasaan sakit hati dan penolakan yang dilakukan oleh orang tuanya. Mayang terlalu pandai menyembunyikan perasaannya sehingga Charissa berpikir ucapan Erwin ada benarnya bahwa Mayang tidak punya emosi. Mereka telah bersama-sama menyaksikan dan merasakan betapa pahit, getir dan juga sakitnya ketika orang tua kandung yang diharapkan untuk me

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN