Keluar dari dalam mobil setelah tiba di apartemen adalah salah satu bentuk kesabaran yang membuat Mayang berulang kali menatap Erwin. Kenapa mereka harus melangkah pelan sementara mereka bisa melangkah dengan cara yang normal. Mayang sadar mereka tidak diburu waktu tetapi tidak juga harus berjalan pelan. "Tidak bisakah kita berjalan ebih cepat?" tanya Mayang setelah berulang kali melirik Erwin. "Aku ingin mengistirahatkan kaki-ku. Aku memang tidak terbiasa memakai sepatu seperti ini, sakit sekali rasanya,” keluh Mayang. Dalam hati Mayang tidak ingin Erwin menjawabnya tetapi Erwin membuat wajah Mayang merona malu. Bagaimana tidak, tanpa dia duga, Erwin justru membungkuk di depannya lalu menyuruhnya naik ke punggungnya. “Mau apa?” tanya Mayang bingung. “Menggendongmu. Bukankah tadi ka