Langkah kaki Erwin setelah tiba di rumah induk tidak langsung ke kamarnya melainkan menuju kamar tamu tempat Mayang nantinya tidur. “Apa yang dia lakukan di dalam. Apakah dia sudah tidur? Sangat sulit membayangkan kalau jam segini dia sudah tidur,” pikir Erwin. Dengan gerakan pelan, Erwin mulai mengetuk pintu kamar tetapi tidak mendapatkan jawaban sehingga keraguannya bahwa Mayang semakin jelas. Erwin tidak mau mengganggu istirahan Mayang. Dia menduga walaupun Mayang tidak tidur tetapi dengan tidak menjawab panggilannya menjadi jawaban bahya gadis itu membutuhkan waktu sendiri. Di dalam kamarnya, Erwin menilai tindakan Rachel yang menyerang Mayang merupakan langkah awal pada saat dirinya putus asa. “Apakah dia melakukan sesuai perkiraanku?” pikir Erwin yang langsung mengambil ponselny