Ranti kembali ke ruangannya. Lalu memikirkan alasan untuk ke ruang pak Daniel. Mengingat saat ini masih jam di luar kerja. “Aku harus sabar! Sebentar lagi jam kerja mulai, aku punya alasan masuk ke ruang pak Daniel.” Ranti berucap sendiri. Kedua kakinya terus berputar balik mengikuti pikiran Ranti yang tengah gelisah. “Coba gak ada masalah kemarin! Aku gak perlu was-was begini! Ke ruang pak Daniel langsung saja tanpa bingung mencari alasan!” Ranti menyambung ucapannya sendiri. Kali ini dia dalam posisi duduk. Kedua bola mata Ranti berputar. Memikirkan cara yang akan dia lakukan. Ranti tidak ingin mengulangi kesalahan seperti tadi. Anton atau Dicky pasti akan bertanya jika Ranti keluar dari ruang kerjanya. “Sudah lah, kalau urusan pekerjaan aku yakin mas Anton sama mas Dicky pasti pe