Lilian menunggu kata-kata yang akan diucapkan Rudy. Mata bulatnya berpendar-pendar indah, sama seperti mata Sandra. Sepertinya Sandra mewarisi mata indah berpendar-pendar itu dari mamanya. “Aku jatuh cinta lagi padamu saat kita bertemu di reuni lalu. Sebenarnya kamu cinta pertamaku yang tidak berani aku ungkapkan. Akhirnya kita berpisah karena aku harus melanjutkan kuliah di Amerika. Saat aku pulang kembali ke Manila, ternyata kamu sudah menikah dan semua teman-teman kehilangan kabar satu dengan lainnya. Lalu aku menikah dengan istriku dan Istriku meninggal delapan tahun yang lalu. Sejak itu aku hidup sendiri bersama anak perempuanku satu-satunya.” Kata Rudy pelan, kali ini tanpa berani mengangkat kepalanya untuk memandang Lilian. Lilian tampak terpaku mendengar pengakuan cinta y