Dengan berani Digo mendatangi rumah Hana, tapi dia disambut Ibu Risma dengan baik, meski Hana kurang suka dengan kedatangan nya. Kesempatan tersebut digunakan Digo agar lebih dekat dengan Hana.
***
Akhirnya Digo dan Hana mendorong gerobak kue bersama, meski Hana merasa terpaksa.
Mereka mendorong gerobak kue pelan-pelan. Setiap saat, Hana selalu terdiam dan sedikit pun tidak mau memandang Digo, apalagi mengajak bicara. Mengetahui itu, Digo mencoba mengajaknya bicara.
"Kenapa kamu benci banget sama aku?" tanya Digo.
"Hah, siapa yang benci? Aku hanya gak suka," jawabnya.
"Itu sama saja artinya."
"Beda, udah jelas hurufnya beda."
"Oke, terus kenapa kamu gak suka padaku?"
Hana terdiam sesaat, dia agak bingung harus mengatakan apa, tidak mungkin mengatakan karena perbedaan kondisi ekono
