Pantulan cahaya matahari mengenai wajah Yezi yang baru bangun dari tidurnya. Perlahan matanya mengerjap menatap sosok seseorang yang sedang memeluknya dengan erat. Sontak saja Yezi menarik rambut Kenan dengan kuat membuat Kenan kaget dan bangun dari tidurnya.
"Sial! Berani sekali kau!" maki Kenan yang mencengkram dagu Yezi dengan kuat. Kenan mencium bibir Yezi dengan kasar. Yezi memukul d**a bidang Kenan berkali-kali. Kenan yang kesal mendorong tubuh polos Yezi dia kembali melakukan hubungan intim dengan Yezi yang selalu melawannya. Yezi yang masih lemas hanya menangis di bawah tubuh kekar Kenan yang sedang memasukinya. Setelah puas mengulang kembali kegiatan panasnya semalam. Kenan pergi ke kamar mandi membersihkan tubuhnya. Kenan keluar dari kamar mandi memakai handuk yang hanya menutupi senjatanya. Dia hanya melirik sekilas ke arah Yezi yang masih menangis. Setelah memakai pakaiannya kembali Kenan menyeret kakinya mendekati Yezi.
Kenan mengelus rambut panjang Yezi yang langsung di tepis tangannya oleh Yezi. Kenan menjilat bibirnya dia mencodongkan wajahnya agak dekat kedepan wajah Yezi yang sudah pucat.
"Inilah akibatnya kalau kau berani menggangguku. Ku pastikan kau tidak akan tenang. Dan satu lagi jangan bermain-main denganku kalau tidak semua aset keluargamu akan aku sita," ancam Kenan dengan seringai jahat diwajahnya.
Bukannya takut Yezi malah memasang wajah beraninya sambil berkata.
"Aku pun tidak akan tinggal diam dasar pecundang!"
Kenan terkekeh geli melihat Yezi yang sok kuat dan berani. Tanpa menjawab perkataan Yezi dia pergi meninggalkan apartmen Yezi dengan wajah bahagianya.
Setelah melihat Kenan pergi dari apartmennya. Yezi beranjak dari tempat tidurnya. Tapi belum sampai kakinya menginjak lantai yezi langsung meringis kesakitan. Bagian sensitifnya sangat sakit.
"Aaakh sialan! Sakit sekali," desis Yezi sambil meneteskan air mata. Tapi setelah di pikir kembali dia mencoba menahan rasa sakit di tubuhnya. Dia harus ke kamar mandi membersihkan diri. Dia akan menemui Daddynya untuk membalas perbuatan Kenan.
Di dalam perjalanan menuju rumah utama Yezi sudah memikirkan keputusannya itu. Dia akan membantu Daddynya dengan cara apapun.
"Kau pikir aku takut dengan ancamanmu itu. Justru aku lah yang akan menjadi ancaman hidupmu," gumam Yezi.
***
Di dalam mobil Kenan menghubungi Sam yang sejak semalam menghubunginya. Pertanyaan beruntun dari Sam hanya angin lalu bagi Kenan. Dia meminta Sam mengosongankan jadwalnya hari ini. Dia tidak ingin di ganggu karena hari ini rencananya dia akan bertemu Bella. Selama dua tahun Bella menepati janjinya untuk menjadi lebih baik lagi. Kenan yang masih sangat mencintai Bella memberikannya kesempatan sekali lagi sebagai teman bukan sebagai kekasih. Tapi tetap saja hubungan mereka lebih dari teman.
"Kenapa susah sekali memisahkan mereka. Wanita itu benar-benar serigala berbulu domba. Sudah benar-benar pergi dari hidup Tuan Kenan. Ini malah datang lagi dengan sandiwaranya yang sok menjadi orang baik," ucap Sam yang masih tidak habis pikir dengan bosnya itu.
"Sepertinya wanita itu memakai pelet sayang," tuduh Dea yang sedang memasang dasi kekasihnya itu.
"Dia bukan memakai pelet, dia itu memikat Tuan Kenan dengan tubuhnya yang murahan itu."
"Ih... seram dan takut kalau sampai Tuan Kenan terkena penyakit. Apa kamu tidak mengingatkannya."
"Untuk apa? Dia itu sudah tua sayang bukan anak kecil lagi ada-ada saja kamu," ujar Sam sambil terkekeh geli melihat wanitanya yang cemberut.
"Oh iya kira-kira kemana Tuan Kenan semalam pergi. Aku sampai tak enak hati dengan klien kita. Istrinya itu ingin sekali bertemu dengan Tuan Kenan. Dia ingin mengenalkan anaknya. Dia berpesan kepadaku agar Tuan Kenan mau datang ke rumahnya untuk makan malam secara pribadi."
"Mimpi saja, bos kita itu susah sekali lepas dari mantan kekasihnya. Entahlah aku juga sudah lelah dengan sifat bucinnya itu. Sudah di khianati masih saja mau menerimanya kembali."
"Sebenarnya apa mau Tuan Kenan. Dia mau berdekatan kembali tapi tidak ingin menjalin kasih."
"Mungkin Tuan Kenan hanya memanfatkan wanita itu saja. Aku yakin suatu saat dia akan menemui wanita yang benar-benar bisa meluluhkan hatinya. Atau dia yang akan bertekuk lutut kepada wanita itu."
"Ya semoga saja."
***
Di dalam apartmen Kenan, ada Bella yang memasak makanan kesukaaan Kenan. Wanita itu melakukan apa saja yang bisa membuat dia dekat kembali dengan Kenan. Meskipun hanya di jadikan sebagai pelampiasan nafsunya saja. Bella sudah sangat senang. Dia malah berharap bisa memiliki anak dari Kenan tapi sayang Kenan tidak bisa di kelabui. Pria itu sangat hati-hati dalam berhubungan badan.
"Ken makanan kesukaanmu sudah siap ayo makan," teriak Bella yang sedang menata makanan di meja makan.
Kenan keluar dari ruang kerjanya. Dia hanya memakai kaos dan celana selutut. Tetap kadar ketampanannya tidak hilang. Bella tersenyum melihat Kenan yang sudah duduk. Dia mengambil udang krispi dan sop iga kesukaan Kenan. Mereka menikmati makanan sambil mengobrol ringan.
"Ken dua hari lagi aku ada pemotretan di Paris. Pihak Webi skin memintaku menjadi ambasadornya. Apa kau mau datang," tanya Bella dengan lembut.
"Aku usahakan akan datang. Kebetulan jadwal pekerjaanku juga tidak terlalu padat," jawab Kenan datar. Entah kenapa sejak tadi otaknya selalu memikirkan Yezi.
"Kau kenapa sejak tadi murung saja. Apa kamu sedang tak enak badan. Apa aku mengganggumu," tanya Bella yang memasang wajah cemas.
"Tidak, tadi Sam menghubungiku ada masalah sedikit di kantor. Tapi sekarang sudah di atasi Sam. Jangan khawatir aku baik-baik saja," jawab Kenan sambil tersenyum.
Setelah selesai makan Kenan dan Bella ke ruang tamu sambil menonton film kesukaan mereka. Bella mendekati Kenan sambil tangannya memainkan pola abstrak di d**a bidang Kenan. Kenan yang tak tahan meminta Bella memuaskannya. Dengan senang hati wanita itu melayani Kenan. Kenan membayangkan Yezi yang sedang memuaskannya. Kenan sampai terengah-engah menikmati apa yang di lakukan Bella. Dengan tidak sabar Kenan membawa Bella ke dalam kamarnya. Pergulatan panas pun terjadi diantara mereka.
***
Tiba di rumah utama Yezi menemui Daddynya yang sedang berada di ruang kerjanya.
Tok
Tok
Tok
"Masuk!" ucap Oshimura dari dalam.
Yezi masuk ke dalam menemui Daddynya dia menyeret tungkai kakinya pelan kemudian berdiri di depan meja kerja Oshimura.
"Astaga dari mana saja kamu sayang, kenapa tidur di apartmen," tanya Oshimura yang khawatir sejak pagi menunggu anaknya itu yang tidak tidur di rumah utama.
"Daddy ada yang mau aku bicarakan penting," cicit Yezi yang menatap Oshimura takut-takut.
Oshimura melepas kaca mata bacanya. Dia menatap Yezi yang berdiri di depan mejanya.
"Apa nak katakan saja," jawab Oshimura.
Yezi menghembuskan nafasnya pelan dia menatap Daddynya yang sedang menunggunya berbicara.
"Ayo kita temui Tuan Aron Weist. Minta anaknya bertanggung jawab untuk menikahiku," desak Yezi.