***
Di atas ranjang berukuran king size, Jesslyn tampak gelisah. Berbaring sambil membalikkan posisi tubuh ke kanan dan ke kiri, namun tak kunjung menemukan kenyamanan.
Detik berikutnya, dengan kedua mata tertutup rapat, tangan Jesslyn tanpa sadar terulur dan merusak barisan bantal yang dibuatnya sebelum ia terlelap. Satu per satu bantal disingkirkan dari sampingnya dan dilemparkan ke lantai marmer yang dingin.
Kemudian tubuh ramping dan seksi Jesslyn bergeser, semakin lama semakin dekat dengan sang Mafia yang berbaring terlentang di pinggir ranjang. Mereka saling mendekat, menciptakan ketegangan yang terasa di udara.
Tanpa aba-aba, Jesslyn melingkarkan sebelah tangan ke tubuh kekar dan berotot sang Mafia. Ia mengangkat kepala naik ke atas lengan kekarnya, lalu bergerak perlahan menc
