*** Sang mafia terlihat begitu tenang saat ia membuka kertas yang dilemparkan oleh Jesslyn tadi ke wajahnya. Dengan gerakan lembut dan hati-hati, ia meratakan kertas yang sudah diremas hingga tak berbentuk lagi. Senyum simpul terukir di wajahnya ketika matanya mendarat pada tulisan tangannya yang ada di kertas itu. Dengan cermat, ia melipat kertas tersebut dengan presisi yang sempurna, seolah menggarisbawahi keahliannya. Akhirnya, dengan penuh kehati-hatian, ia menyelipkan kertas yang sudah dilipat rapi ke dalam saku jasnya yang eksklusif, menambah kesan misterius dan berkelas pada sosok kekar dan berototnya. Sang mafia mengangkat wajahnya dan membalas tatapan tajam Jesslyn. "Aku harap kau tidak melupakan siapa aku di perusahaan ini, Nona Gonzales," ucapnya dengan suara yang tenang nam