'Na ... ngomong dong Na, jangan diam aja," bujuk Ary. "Tuh kan ... ini yang gue takutkan." Erin ikut menimpali. "Lagian mas Dana juga nggak bilang itu pacarnya kok, si Shinta aja yang senyum - senyum sendiri." Ary masih menolak percaya. "Apa gue tanya ke tante gue ya?" "Coba Rin ... gue yakin itu bukan pacarnya mas Dana deh. Dari pada malam ini temen kita uring - uringan nggak jelas, mending pastikan Rin." Erin melihat kearah jam dinding. "Masih jam 9 malam, tante gue udah tidur belum ya?" "Coba wa dulu." "Eh sebentar, mas Dana wa gue." ucap Erin sambil membaca wa mas Dana. "Sepatunya sudah diterima, dia nanya sampe kapan kita disini, dia mau ngajak ketemuan. Gimana Na?" "Hmm?" "Ini mas Dana mau ngajak ketemuan, dia nanya kapan kita pulang?" Erin mengulang lagi pertanyaannya, bu