Apa lagi kebiasaan Darel kalau bukan bermain di club. Selain Callyssta tempatnya berkunjung, maka club akan menjadi urutan kedua. Lebih tepatnya yang pertama, karena ia bisa tidak mengunjungi Callyssta tapi akan sangat sulit baginya kalau tidak berkunjung ke club. Hidup Darel seolah sudah berpatok pada club. Hal itu terkadang yang membuat kedua orangtuanya sangat was-was dengan pergaulan Darel. Mereka saja sudah meminta Callyssta untuk menyampaikan hal itu pada Darel. Tetapi tetap saja di belakang Callyssta, Darel pergi diam-diam. “Kali ini Lo yang bayarin lagikan?” Tawa Darel pecah. “Kayak Lo nggak tahu gue gimana aja. Selama masih ada gue, udah pasti itu jadi urusan gue.” Semua teman-teman Darel bersorak kegirangan. “Tapi kali ini nggak ada cewek bro?” Darel menggelengkan kepalanya.