Bab 45

1022 Kata

"Renata, kenapa kamu baru datang? Tidak tahu kah kamu kami semua telah lama menunggu." Di ruangan khusus eksekutif perusahaan, Renata mendorong pintu dan masuk. Tapi belum sempat ia mendudukkan tubuh di tempat duduk, suara sumbang menusuk telinga. Perlahan wajah menengadah, melihat Tomi yang duduk dengan wajah penuh kesal. Tak perlu mencari tahu, sudah tertebak jika sepupunya itu masih kesal dengan pertemuan mereka di mall toko tas. Namun ini adalah perusahaan, bukan tempat yang tepat untuk menimbun masalah pribadi. "Renata, jika kamu tidak berniat menghadiri pertemuan ini. Maka biarkan Tomi yang melakukannya. Ia sudah bekerja keras bahkan datang sangat pagi." Tantri duduk sembari melipat tangan, ekspresi sedikit tidak enak dipandang dan nampak berusaha menarik simpati dari Sekar Wij

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN