Varisa menatap pada bunga mawar yang ada di depannya. Dia sedang di kebun belakang rumah Govinno merawat bunga ini, lalu menatap pada beberapa tumbuhan bunga yang lainnya. Varisa mengulum senyumnya melihat bunga-bunga yang menurut dirinya sangatlah senang menjadi mereka. “Kalian sangat indah sekali, kalian tahu, kalau aku selalu ingin menjadi bunga. Yang begitu dipuji oleh setiap orang, aku mau jadi kalian juga. Aku yang dipuji oleh setiap orang dan diperlakukan dengan baik oleh orang-orang.” Ucap Varisa, menatap bunga-bunga itu dengan senyuman manisnya, dia menatap pada tukang kebun yang ada di rumah ini sedang memetik bunga yang akan ditaruh di vas bunga yang ada di dalam rumah. “Pak, saya boleh minta satu tangkai saja?’ tanya Varisa pada tukang kebun yang menatap Varisa dengan senyu